Jumat, 15 April 2011

EVALUASI PENILAIAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar dapat berperan dalam pembangunan bangsa dan negara. Sejalan dengan perkembangan tersebut pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional dalam pengangkatan mutu pendidikan pada tanggal 2 Mei 2008.
Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun tidak semua sumber daya manusia yang berkualitas mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar.untuk itu pembelajaran bahasa indonesia sangat di perlukan, karena dengan belajar bahasa indonesia kita bisa berkomunikasih dengan baik, dan dapat menginformasikan serta dapat mendokumentasikan segala permasalahan yang ada secara runtut dan terpadu. Melalui pembelajaran bahasa indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan pesat.
Suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mendapatkan pembelajaran bahasa dengan baik dan siswa memiliki kegemaran dan terbiasa berbahasa dalam berbagai keperluan hidup sehari-hari sehingga dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan.
Oleh karena pembelajaran bahasa indonesia mempunyai peran penting. Itulah sebabnya penulis sebagai mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia melaksanakan penelitian di MAN 7 JOMBANG dengan sebaik - baiknya. Namun hasil dari penelitian itu kurang memuaskan.
Berdasarkan dari hasil tugas ulangan harian siswa Kelas XI/2 MAN 7 Jombang pada semester I (ganjil), peneliti mendapatkan data bahwa dari 45 siswa yang mengikuti tes, hanya 14 siswa yang betul - betul mampu mengerjakan tes ulangan harian dengan baik dan hasil yang diatas rata-rata. Sedangkan yang lainnya kurang mampu mengerjakan dengan baik dan benar.
Melalui berdiskusi, peneliti berasumsi bahwa rendahnya hasil ulangan harian semacam itu membuat siswa kurang memiliki motivasi belajar sehingga berpengaruh rendahnya hasil ulangan harian siswa. Siswa beralasan bahwa pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membuat jadi pusing, karena membutuhkan perhatian dan pemikiran yang serius. Karna banyak sekali soal bahasa yang mengecoh Jika hal ini dibiarkan terus bagaimana kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.
Atas dasar kenyataan di atas penulis terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas tentang tes bahasa Indonesia kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG.

1.2 Identifikasi Masalah
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam maupun dari luar KBM. Faktor dalam yang meliputi cara mengajar guru, antusias siswa, kecerdasan, strategi pembelajaran, motivasi dan sebagainya. Sedang faktor luar yang meliputi sarana prasarana, keluarga, masyarakat, motivasi pelaksanaan pembelajaran. Penulis lebih menitikberatkan pada bagaimana kemampuan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu agar pembelajaran bahasa indonesia dapat aktif, efektif, kreatif; menarik dan menyenangkan sehingga motivasi belajar dan serta maksimal maka peneliti mempunyai strategi dengan melakukan tes bahasa pada siswa kelas XI/IPS 1 MAN 7 JOMBANG.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG
2. Bagaimana meningkatan daya ingat siswa terhadap pelajaran yang telah di berikan guru sebelumnya

1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG
2. Mengetahui peningkatkan daya ingat siwa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG

1.5 Manfaat
Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
Siswa :
• Memberikan sajian yang mendidik, sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan tes
• Meningkatkan daya ingat siswa terhadap pelajaran yang telah di peroleh sebelumnya
Guru :
• Menemukan alternatif metode yang lebih efektif dan efisien
• Menyelesaikan permasalahan yang sering dikeluhkan
• Adanya variasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi
Sekolah
• Memberi masukan bagi sekolah untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan pendidikan. Menggali kreativitas guru sehingga mutu dan kinerja guru dapat ditingkatkan.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hambatan Dan Kendala
Sering kali kita mendengar kata penelitian, yang erupakan teremahan dari bahasa Inggris: research, yang berarti kegiatan pencaharian atau eksplorasi yang menjadi bidang kajian. Adapun yang di maksud dengan penelitian tindakan kelas ( PTK ) atau clssroom action reserch, yaitu satu action research yang di lakukan di kelas.
Dari segi semantik (arti kata) action research diterjemahkan menjadi penelitian tindakan. Carr dan Kemmis (McNiff, J, 1991, p.2) mendefinisikan action research sebagai berikut :
Action research is a form of self – reflective enquiry undertaken by participant ( teachers, student, or principals, or example) n social ( including education)situation in order to improve the rationality and justici of (a) their own social or educational practices,(b) their understanding of these practices, and the situation ( and instituations) in which the practices are carrid out.
Bedasrkan definisi diatas terdapat beberapa ide pokok antara lain :
1. Penelitian tindakan kelas merupakan satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam
3. Penelitian Tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan Penelitian Tindakan adalah untuk memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek ke praktek, pemahaman dari praktek tersebut serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilaksanakan.
Dari keempat ide pokok diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas mrupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbgai aspek. Berdsarkan pengertian tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri,dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian tes bahasa di sekolah MAN 7 JOMBANG :
1. Proses untuk memperoleh izin dari pihak sekolah MAN 7 JOMBANG sangat sulit karena harus sesuai dengan prosedur yang ada
2. Saat pelaksanaan penelitian waktunya juga terhambat dikarenakan adanya renovasi gedung sekolah MAN 7 JOMBANG sehingga mengharuskan siswa MAN 7 pindah ke sekolah Mts AL-ASYARIYAH dan menyebabkan perubahan jadwal pelajaran yang seharusnya dilaksanakan dipagi hari menjadi sore hari dan itu sangat dan itu sangat bertepatan dengan jadwal kuliah kami.
3. Kondisi ruang kelas yang rata- rata kurang kondusif yang disebabkan banyaknya siswa pada ruangan tersebut yang melebihi jumlah ideal suatu kelas ( lebih dari 20 orang ).

2.2 Penilaian Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI/IPS 1 MAN 7JOMBANG
A. Daftar nilai rata-rata peserta tes kelas xi/ips 1

No Nama Nilai
1 Ahmad Baidhowi 46
2 Aziz Miftahudin 52
3 M. Auliya’ 44
4 Ririn Suliswati 19
5 Hendro Pujarwanto 38
6 Siti Magfiroh 44
7 Iin Sholihudin 40
8 Tika Ayu Fatmala 28
9 Muhammad Sofyan 65
10 Ari Hermawan 30
11 Abdul Hakim 64
12 Abdul Adib 32
13 Andik Setiyawan 56
14 Lukmanul Hakim 54
15 Anang Muhtashomi 44
16 A’an Kholifatur R 20
17 Aina Noviana 20
18 Sri Puji Astutik 36
19 Puji Rahayu 32
20 Binti Sholihah 29
21 Ummi Masluhah 12
22 Yeni Komariyah 50
23 Siti Nur Azizah 36
24 Nur Ika Yuliani F 12
25 Ani Fatmala 49
26 Kohar komarudin 48
27 M. Ikhsan 53
28 Muhammad Maulana M. 42
29 Jefri Hartono 72
30 Sulistyowati 48
31 Khusnul Khotimah 36
32 Ina Muntasiah 40
33 Ika Nur Farida 66
34 Indana Layulfa 16
35 Fitri Rahmawati 68
36 Intan Maharani 53
37 Lailatul Fadhilah 40
38 Lailatul Fikriyah 36
39 Vina Nurul Amelia 62
40 Widya Wulandari 59
41 Weni Amelia 40
42 Yuyun Arifah 20
43 Shodikin 68
44 Feri Fadhlan 26
45 Teguh Santoso 29
Jumlah 1874
Rata-rata 41.64

B. Nilai Tengah ( Median ) = 40
C. Nilai Yang Sering Muncul ( Mode )
Mode adalah skor pada suatu distribusi skor seperti terlihat pada suatu daftar skor hasil tes yang memiliki frekuensi skor-skor lain yang berdekatan.
Tabel skor siswa kelas XI/IPS 1 MAN 7 Jombang


Berdasarkan tabel di atas dapat di jelaskan bahwa nilai terendah yang di peroleh adalah 12 dan nilai tertinggi adalah 72, sedangkan nilai yang sering muncul di peroleh siswa adalah 36.




D. Rentangan Skor
R = H - L
= 72 – 12
= 60
E. Perhitungan simpangan baku dan varian
Peserta Tes Skor x Skor Rata-rata x Selisih ( x – x ) Selisih Kuadrat (x – x)2
1 12 34.15 -22.15 490.6225
2 12 34.15 -22.15 490.6225
3 16 34.15 -18.15 329.4225
4 19 34.15 -15.15 229.5225
5 20 34.15 -14.15 200.2225
6 20 34.15 -14.15 200.2225
7 20 34.15 -14.15 200.2225
8 26 34.15 -8.15 66.4225
9 28 34.15 -6.15 37.8225
10 29 34.15 -5.15 26.5225
11 29 34.15 -5.15 26.5225
12 30 34.15 -4.15 17.2225
13 32 34.15 -2.15 4.6225
14 32 34.15 -2.15 4.6225
15 36 34.15 1.85 3.4225
16 36 34.15 1.85 3.4225
17 36 34.15 1.85 3.4225
18 36 34.15 1.85 3.4225
19 38 34.15 3.85 14.8225
20 40 34.15 5.85 34.2225
21 40 34.15 5.85 34.2225
22 40 34.15 5.85 34.2225
23 40 34.15 5.85 34.2225
24 42 34.15 7.85 61.6225
25 44 34.15 9.85 97.0225
26 44 34.15 9.85 97.0225
27 44 34.15 9.85 97.0225
28 46 34.15 11.85 140.4225
29 48 34.15 13.85 191.8225
30 48 34.15 13.85 191.8225
31 49 34.15 14.85 220.5225
32 50 34.15 15.85 251.2225
33 52 34.15 17.85 318.6225
34 53 34.15 18.85 355.3225
35 53 34.15 18.85 355.3225
36 54 34.15 19.85 394.0225
37 56 34.15 21.85 477.4225
38 59 34.15 24.85 617.5225
39 62 34.15 27.85 775.6225
40 64 34.15 29.85 891.0225
41 65 34.15 30.85 951.7225
42 66 34.15 31.85 1014.423
43 68 34.15 33.85 1145.823
44 68 34.15 33.85 1145.823
45 72 34.15 37.85 1432.623

∑ 13713.81
N 45
S2 13713.81 : 45 = 304.75
S √304.75 = 17.45



F. Analisis Butir Tes
Analisis butir tes perlu pula dilakukan terhadap unjuk kerja masing-masing butir tesnya. Analisis terhadap unjuk kerja butir tes ini meliputi ( 1 ) tingkat kesulitan ( 2 ) daya pembeda. Khusus bagi tes pilihan ganda perlu pula di lakukan ( 3 ) analisis pengecoh ( ditraktor analis ) yang acuan pada penerapannya lebih terkait dengan peggunan tes obektif.

1. Analisis Butir Tes : Penghitungan Tingkat Kesulitan Dan Daya Pembeda

No. Butir Tes H M L H + M + L P H - L D
1 6 5 24 35 0.78 -18 -0.94736842
2 5 6 11 22 0.49 -6 -0.31578947
3 2 4 11 17 0.38 -9 -0.47368421
4 4 7 19 30 0.67 -15 -0.78947368
5 1 5 20 26 0.58 -19 -1
6 7 7 4 18 0.4 3 0.157894737
7 0 3 1 4 0.089 -1 -0.05263158
8 1 5 7 13 0.29 -6 -0.31578947
9 0 0 4 4 0.09 -4 -0.21052632
10 3 2 7 12 0.27 -4 -0.21052632
11 7 7 20 34 0.76 -13 -0.68421053
12 4 7 8 19 0.42 -4 -0.21052632
13 1 4 0 5 0.11 1 0.052631579
14 2 6 8 16 0.36 -6 -0.31578947
15 3 5 8 16 0.36 -5 -0.26315789
16 7 5 22 34 0.76 -15 -0.78947368
17 7 6 11 24 0.53 -4 -0.21052632
18 7 6 13 26 0.58 -6 -0.31578947
19 2 3 2 7 0.16 0 0
20 2 1 7 10 0.22 -5 -0.26315789

2. Analisis Pengecoh
pengecoh di kategorikan sebagai tidak bermanfaat apabila pada kenyataannya tidak mengecoh peserta tes secara semestinya. Bagaimana pada kenyataannya masing-masing alternatif jawaban pada tes piihan ganda itu telah melakukan fungsinya, khususnya pengecoh, dapat di telaah dengan melakukan analisis pengecoh.
No. Butir Tes Pilihan Jawaban H M L H+M+L P H-L D Pengecoh
1 A 0 0 3 3 0.78 -3 -0.94736842 +
B* 6 5 24 35 -18 *
C 1 0 2 3 -1 +
D 0 1 0 1 0 +
E 0 1 1 2 -1 +
2 A 2 0 5 7 0.49 -3 -0.31578947 +
B* 5 6 11 22 -6 *
C 0 0 1 1 -1 +
D 0 1 7 8 -7 +
E 0 0 7 7 -7 +
3 A* 2 4 11 17 0.38 -9 -0.47368421 *
B 1 2 5 8 -4 +
C 2 0 8 10 -6 +
D 0 1 4 5 -4 +
E 0 0 3 3 -3 +
4 A 2 0 3 5 0.67 -1 -0.78947368 +
B* 4 7 19 30 -15 *
C 0 0 0 0 0 -
D 0 0 4 4 -4 +
E 1 0 5 6 -4 +
5 A* 1 5 20 26 0.58 -19 -1 *
B 3 0 3 6 0 +
C 2 2 5 9 -3 +
D 1 0 3 4 -2 +
E 0 0 0 0 0 -
6 A 0 0 12 12 0.4 -12 0.15789473 +
B 0 0 5 5 -5 +
C 0 0 5 5 -5 +
D 0 0 6 6 -6 +
E* 7 7 4 18 3 *
7 A 3 2 12 17 0.08 -9 -0.05263158 +
B 2 1 7 10 -5 +
C 2 1 11 14 -9 +
D 0 0 0 0 0 -
E* 0 3 1 4 -1 *
8 A 5 0 15 20 0.29 -10 -0.31578947 +
B 0 0 1 1 -1 +
C 1 1 3 5 -2 +
D* 1 5 7 13 -6 *
E 0 1 5 6 -5 +
9 A 5 4 16 25 0.09 -11 -0.21052632 +
B* 0 0 4 4 -4 *
C 1 2 7 10 -6 +
D 1 1 3 5 -2 +
E 0 0 1 1 -1 +
10 A 0 1 5 6 0.27 -5 -0.21052632 +
B 1 2 9 12 -8 +
C* 3 2 7 12 -4 *
D 2 2 6 10 -4 +
E 1 0 4 5 -3 +
11 A 0 0 2 2 0.76 -2 -0.68421053 +
B 0 0 3 3 -3 +
C* 7 7 20 34 -13 *
D 0 0 4 4 -4 +
E 0 0 2 2 -2 +
12 A 2 0 5 7 0.42 -3 -0.21052632 +
B 0 0 2 2 -2 +
C 1 0 13 14 -12 +
D* 4 7 8 19 -4 *
E 0 0 3 3 -3 +
13 A 4 2 20 26 0.11 -46 0.05263158 +
B 0 0 1 1 -1 +
C* 1 4 0 5 1 *
D 1 1 7 9 -6 +
E 1 0 3 4 -2 +
14 A 0 0 4 4 0.36 -4 -0.31578947 +
B 1 0 9 10 -8 +
C 3 1 8 11 -5 +
D* 2 6 8 16 -6 *
E 1 0 2 3 -1 +
15 A* 3 5 8 16 0.36 -5 -0.26315789 *
B 0 0 9 9 -9 +
C 2 2 3 7 -1 +
D 1 0 8 9 -7 +
E 1 0 3 4 -2 +
16 A 0 0 1 1 0.76 -1 -0.78947368 +
B 0 1 6 7 -5 +
C* 7 5 22 34 -15 *
D 0 0 0 0 0 -
E 0 1 2 3 -2 +
17 A 0 0 15 15 0.53 -15 -0.21052632 +
B* 7 6 11 24 -4 *
C 0 0 1 1 -1 +
D 0 0 0 0 0 -
E 0 1 4 5 -4 +
18 A 0 0 8 8 0.58 -8 -0.31578947 +
B* 7 6 13 26 -8 *
C 0 0 5 5 -5 +
D 0 1 5 6 -5 +
E 0 0 0 0 0 -
19 A 3 2 19 24 0.16 -16 0 +
B 1 1 8 10 -7 +
C* 2 3 2 7 0 *
D 1 0 1 2 0 +
E 0 1 1 2 -1 +
20 A* 2 1 7 10 0.22 -5 -0.26315789 *
B 3 5 21 29 -18 +
C 1 1 2 4 -1 +
D 0 0 0 0 0 -
E 1 0 1 2 0 +

Catatan :
( * ) : jawaban kunci
( + ) : pengecoh berfungsi semestinya
( - ) : pengecoh bermasalah, tidak berfungsi semestinya




G. Analisis Tes Secara Keseluruan
Dalam penelitian tes bahasa yang di lakukan di MAN 7 Jombang bahwa analisis tes secara keseluruhan yang di gunakan adalah analisis validitas tes. Karena validitas tes salah satu cara yang paling sesuai berdasarkan data yang dapat disediakan untuk menyajikan interpretasi terhadap kesesuaian skor hasil tes dengan kemampuan yang diukur dengan tes tersebut. Pembuktian terhadap aspek-aspek validitas yang lain dapat dilakukan, bila mungkin untuk melengkapi, untuk memprkuat, dan lebih meyakinkan pembuktian terhadap kesesuaian hasil suatu tes dengan sasaran pokoknya. Pembuktian validitas tes diakhiri dengan angka atau deskripsi tentang validitas yang dihasilkan melalui rangkaian pembuktian yang telah disajikan. Hal itu dimaksudkan agar panggunaan hasilnya dapat dilakukan secara proporsional dan bertanggung jawab, terutama dalam kaitannya dengan keputusan dalam kebijakan yang ditentukan berdasarkan hasil tesnya.











BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:
 Siswa dalam memperoleh hasil belajar sangat kurang itu dikarenakan siswa belum memahami dan belum mengerti tentang materi pelajaran yang sebelumnya sudah diberikan oleh guru.
 Kinerja belajar siswa belum meningkat karena mereka menganggap bahwa pelajaran bahasa indonesia itu sulit dan membosankan.
 Siswa terkesan egois untuk dapat menyatu dengan siswa lain sehingga mereka tidak terbiasa dengan mendiskusikan materi-materi pelajaran bahasa indonesia yang sudah ia dapatkan.
 Penelitian tindakan kelas yang dilakukan bertujuan untuk memprbaiki pembelajaran yang dilaksanakan guru agar prestasi belajar siswa lebih meningkat.

SOSIOLINGUISTIK (HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN ILMU LAIN)

HUBUNGAN SOSIOLINGUISTIK DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN
Antropolagi linguistik
Antropologi linguistik adalah salah satu cabang linguistik yang menelaah hubungan antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat. Antropologi linguietik adakalanya disebut etnolinguistik, menelaah bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih pada fungsi dan pemakaiannya dalam konteks situasi social budaya. Kajian antropologi linguistik antara lain menelaah struktur dan hubungan kekeluargaan melalui istilah kekerabatan, konsep warna, pola pengasuhan anak, atau menelaah bagaimana anggota masyarakat saling berkomunikasi pada situasi tertentu seperti pada upacara adat, lalu menghubungkannya dengan konsep budayanya.
Salah satu metode dan teknik penelitian yang dapat digunakan untuk menggali pemakaian bahasa dalam konteks sosial budaya secara terperinci adalah participant observation.
Pendekatan ini cenderung ditetapkan dengan observasi jangka panjang untuk mengamati secara cermat tindak tutur masyarakat setempat. Tidak dapat dihindari adanya beberapa persentuhan antara antropologi linguistik dengan sosiolinguistik, bahkan pendekatan participant observation juga sangat penting untuk penelitian sosiolinguistik dan linguistik terapan.
Stilistika
Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang menfokuskan diri pada analisis gaya bahasa. Menurut Richard et al (1992), kajian mengenai gaya bahasa dapat mencakup gaya bahasa lisan, namun stilistika cenderung malakukan kajian bahasa tulis termasuk karya sastra. Srilistika mencoba memahami mengapa si penulis cenderung menggunakan kata-kata atau ungkapan tertentu. Adakalanya stilistika digunakan untuk maksud yang lebih luas, yaitu menandai gaya bahasa berdasarkan variasi bahasa regional dan juga variasi bahasa sosial.
Gaya bahasa seorang calon presiden dapat dibandingkan dengan calon presiden lain, demikian pula gaya bahsa seorang penyair dapat dijabarkan berdasarkan pilihan kata dan ungkapan yang digunakannya. Apabila kita mempunyai data semua karya dari seorang peyair, data itu dapat dianalisis dengan stilostatistik atau stilometri, yaitu kajian statistik terhadap karya sastra berbantuan komputer.
Filologi
Filologi adalah salah satu cabang linguistik tertua yang menkhususkan diri pada comparative historical linguistiks, yaitu bidang kekerabatan bahasa (language relationships) dan perubahan bahasa (language change) dengan cara membandingkan bahasa.
Selain itu filologi juga mengkaji transkipsi, terjemahan, pelacakan naskah babon, dan memaknai informasi yang terdapat dalam naskah naskah kuno.
Kajian filologi pada umumnya terfokus pada naskah kuno yang di tuliskan di atas kertas, lontar, atau bilah bamboo. Isi tulisan naskah kuno sangat bervariasi, antara lain dapat berupa naskah kuno adat, obat-obatan tradisional, tatacara bercocok tanam, dan ajaran agama. Selain memahami isi naskah, seorang ahli filologi juga bertugas untuk mendeteksi usia naskah. Hal ini dapat ditelusuri, misalnya, melalui jenis kertas dan jenis tinta yang dipakai.
Epigrafi
Epigrafi merupakan cabang ilmu menelaah isi tulisan pada prasasti. Pada umumnya media prasasti adalah batu (termasuk diatas batu nisan) atau tembaga dan isi prasasti berkisar pada masalah sejarah, social, dan keagamaan. Orang yang pertama kali menaruh perhatian pada prasasti adalah Rafles. Penelitian mengenai prasasti berkembang sekitar tahun 1850-an. Orang Indonesia yang menekuni epigrafi adalah R. Ng. Poerbatjaraka, lalu diikuti oleh Boechari dan kawan-kawan.
Pengetahuan linguistik sangat diperlukan untuk memahanmi bahasa kuno. Dalam hal ini, pengetahuan tentang kaidah perubahan bunyi dan orespondensi bunyi sanagt membantu untuk melacak kata-kata arkais yang sudah tak dipakai lagi pada masa kini. Sebagai contoh, di salah satu prasati ditemukan kata rimwas. Tak ada satu kamus pun yang dapat membantu memahami makna rimwas. Dengan bantuan kaidah perubahan bunyi dan korespondensi bunyi, kata rimwas dapat direkonstruksi menjadi rimbas yang dalam bahasa Sunda berarti ‘arit’.
Epigrafi pada umumnya dipelajari oleh para ahli arkeologi. Kegiatan penelitian prasasti sangat mengasyikkan karena sifat pekerjaanya seperti detektif yang harus memecahkan kata-kata arkais untuk memahami isi tulisan pada prasasti.
Dialektologi
Dialektologi ‘ilmu tentang dialek’ adalah cabang ilmu pengetahuan bahasa yang secara sistematis menangani berbagai kajian yang berkenaan dengan distribusi dialek atau variasi bahasa dengan memperhatikan factor geografi, politik, ekonomi, dan social budaya. Dialektologi juga sering disebut sebagai geographical linguistiks, geolinguistiks, atau areal linguistiks.
Kajian dialektologi melandaskan diri pada bukti-bukti linguistis berupa data variasi bahasa yang dikumpulkan secara spasial. Objek kajian dialektologi dapat berasal dari berbagai sumber berupa bahasa lisan dan bahasa tulis, baik yang berada diwilayah perkotaan maupun perdesaan. Data yang terkumpul dipetakan agar distribusi variasi kebahsaan dapat tervisualka. Selajutnya, setiap peta bahasa dibubuhi isogloss ‘garis imajiner yang menyatukan wilayah yang menggunakan variasi bahasa yang sama’ dan isogloss ditumpuk menjadi berkas isogloss yang akanmemperlihatkan batas bahasa atau dialek.
Analisis yang dilakukan dapat terfokus pada suatu tataran saja atau mencakup semua tataran kebahasaan seperti fonologi, morfologi, leksikal, semantik, sintaksis, dan wacana. Dengan demikian, kajian dialektologi dianggap dapat membantu mengimbangi kelangkaan sumber daya manusia yang berminat menagani keragaman bahasa, sekurang-kurangnya mengatasi keterbatasan tenaga, waktu, sarana dan dana. Selain itu, peneliti juga berkesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan penduduk setempat sehingga mendapat gambaran umum mengenai variasi bahasa sambil mengamati kondisi politik, ekonomi, dan social budaya setempat, termasuk informasi mengenai kondisi lingkungan geografis tempat bahasa itu dituturkan. Dengan demikian, kajian dialektologi sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi kebahasaan yang multilingual seperti Indonesia.
Psikolingustik
Psikolinguistik termasuk salah satu cabang linguistik yang derap perkembangannya pesat karena membuka diri pada temuan disiplin ilmu lain sebagai alat bantu untuk menginterpretasikan masalah pemerolehan bahasa (language acquisition) serta komprehensi dan produksi bahasa(speech comprehension and production). Psikolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang kompleks. Ahli psikolinguistik dituntut dapat melakukan analisis pada semua tataran (fonologi-morfologi-sintaksis-wacana-semantik-prakmatik) dengan baik, karena psikolinguistik berusaha memahami bagaimana proses berbahasa di otak manusia. Selain itu, psikolinguistik juga mempertanyakan kembali apakah terdapat bukti biologis bahwa bahasa bersifat anugerah kodrati (innate properties) sebagaimana dicetuskan oleh Chomsky.
Kajian psikolinguistik akan memberikan deskripsi yang bermanfaat untuk merencanakan bahasa jika penelitian tentang pemerolehan bahasa pertama ditingkatkan.
Teori yang terbaru yaitu connectionism sangat berkaitan erat dengan komputasi bahasa (language computing), yaitu pembuatan program computer yang mencoba meniru kerja otak dalam memproses bahasa. Dalam hal ini computer deprogram agar dapat melakukan pemprosesan bahasa secara parallel, missal, dan serempak (massive, parallel processing) dan computer diharapkan dapat belajar menemukan sendiri pola dan struktur bahasa tanpa diberi asupan tentang tata bahasa. Hal ini dimaksudkan untuk meniru kondisi dan cara kerja otak anak ketika belajar berbahasa sehingga satu-satunya jalan untuk menemukan pola dan struktur bahas adalah dengan mencoba mengoneksikan berbagai data kebahasaan yang dientri ke dalam computer.
Pendekatan structural lebih berorientasi pada pengamatan produk bahasa dengan mencoba memahami perspektif proses komprehensi dan/atau produksi bahasa yang terjadi di otak manusia. Misalnya dengan menggunakan data linguistik berupa kilir lidah (slip of the tongue) yang dikenal sebagai spoonerism. Data ini dikumpulkan dari pendeta William Archibald Spooner selaku pimpinan New College di Oxford dari tahun 1903-1924 yang sering menghasilkan kilir lidah, seperti :
queer old dean seharusnya dear old queer
noble tons of soil seharusnya noble sons of toil
you have tasted the whole worm seharusnya you have wasted the whole term
you have hissed all my mystery lectures seharusnya you have missed all my history lectures
Apabila kilir lidah diamati, akan didapat informasi bagaimana bunyi-bunyi ditata di otak sebelum diproduksi oleh si pembicara. Kilir lidah adalah fenomena yang wajar dan terjadi pada setiap orang.psikolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang sangat menarik karena “memaksa” kita membuat berbagai hipotesis tentang cara kerja otak memproses bahasa.
Neurolinguistik
Kajian neurolinguistik juga merupaka kajian yang berupaya memahami kerja otak untuk memproses kegiatan berbahasa sebagaimana psikolinguistik hanya saja fokusnya berbeda. Jilka psikolinguistik focus pada pemerolehan bahasa anak serta mencoba memahami perspektif proses komprehensi dan/atau produksi bahas yang terjadi di otak manusia, neurolinguistik berfokus pada upaya untuk membuat sebuah model neural program yang merupakan rekonstruksi kerja otak dalam memproses kegiatan bicara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat.
Neurolinguistik lebih berkecimpung dalam memahami kesulitan berbahasa atau gangguan berbahasa, yang mencakup kegiatan berbicara, mendengar, membaca, menulis, dan berbahasa isyarat yang menggangu kemempua berkomunikasi. Termasuk dalamnya gangguan berbahasa karena bisu dan tuli sejak lahir. Semua ini memerlukan kerja sama yang erat antara dokter ahli syaraf dan ahli linguistik.
Fonetik
Fonetik merupakan salah satu cabang linguistik yang beranjak pesat. Selama ini kita mengenal bahwa fonetik mempuntai tiga sakupan, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik auditoris, fonetik akustis. Fonetik artikulatoris dianggap sebagai pengetahuan dasar untuk mendalami fonetik auditoris da fonetik akustis.
Banyak peralatan baru yang diciptakan untuk mendeteksi suara manusia, antara lain:
• Radiography yaitu alat yang memberi informasi tentang artikulasi dan posisi laring
• MRI (magnetic resonance imaging) yaitu alat untuk mengukur lidah dan posisi rahang
• Electromyography yaitu alat yang member informasi tentang aktivitas otot alat ucap
• Aerometry yaitu alat yang memberi informasi tentan aliran udara, baik ingresif maupun egesif dijalur oral maupun nasal
• Electrolaryngography yaitu alat untuk member informasi tentang vibrasi yang terjadi disekitar laring
• Electropalatography yaitu alat yang member informasi tentang kontak yang terjadi antara lidah dan palatal (Ball 1995)
Eksperimen mengenai bagaimana persepsi otak menusia terhadap signal bunyi ditangani oleh psychoacoustic. Masalah yang ingin dijawab dalam eksperimen itu adalah bagaimana manusia melakukan deteksi, deskriminasi, identifikasi, dan penskalaan (Ball 1995).
Masalah persepsi sangat mengemuka dan merupakan masalah penting saat ini karena berkaitan erat dengan laju perkembangan teknologi komputer. Oleh karena itu, penelitian mengenai persepsi wicara sedang digalakkan. Persepsi adalah proses mengenali bentuk fisik signal bunyi berupa analog yang termasuk ke dalam telinga, lalu signal itu otomatis terkonversi menjadi digital untuk dapat dikenalai otak. Manfaat yang dapat dipetik dari berbagai temuan penelitian persepsi adalah agar manusia dapat menghasilkan sebuah komputer yang dapat memahami bahasa manusia.
Biolinguistik
Biolinguistik tergolong sebagai salah satu cabang linguistik baru yang menekuni proses berbahasa pada manusia dari sudut pandang biologi. Cabang linguistik ini berangkat dari disiplin ilmu pengetahuan alam yang berfokus pada unification problem. Biolinguistik berupaya melacak fitur kebahasaan yang bersifat universal yang terdapat pada semua manusia, serta pada saat yang sama memperhatikan keberagaman semua bahasa di dunia. Para ahli biolinguistik tertarik untuk mempelajari genetika manusia dan juga evolusi manusia sejak zaman purba, yang dikaitkan dengan bagaimana manusia mulai berbicara.
Ada dua pokok bahasan dalam biolinguistik
1. Bagaimana evolusi bahas apada manusia sebagai salah satu spesies dan
2. Bagaimana bahasa bermanifestasi pada tiap individu.
Biolinguistik sebagai sebuah ilmu memerlukan bantuan dari berbagai cabang ilmu lain, seperti paleontology dan primatologi, untuk memahami proses evolusi manusia hingga manusi dapt berbicara. Evolusi pada bentuk rongga mulut mengakibatkan manusia menjadi tidak efisien dalam menjalankan proses bernafas, mengunyah, dan menelan. Manusia dapat tersedak akibat makanan salah jalur, sedangkan hal ini tidak akan terjadi pada primate. Defisiensi itu ternyata memberikan keuntungan lain berupa kemempuan menghasilkan beraneka ragam bunyi yang pada akhirnya digunakan untuk berbicara. Dengan demikian, manusia tersebur juga sebagai homo loquens yaitu binatang yang berbicara.
Data penelitian tidak menemukan korelasi antara besarnya ukuran otak dan kemempuan berbicara. Pada manusia modern, misalnya pada orang cebol atau anak balita, ukuran otaknya kecil, tetapi tidak mengurangi kemampuan mereka berbicara. Korelasi yang muncul lebih pada bentuk rongga mulut dengan kemampuan berbicara. Untuk itu, perlu memperhatikan bentuk rongga mulut dan lidah pada beberapa primate dan pada manusia.
Grafologi
Berdasarkan pendekatan linguistik, grafologi berarti merupakan kajian mengenai sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk tertulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa yang dipilih untuk membentuk sebuah sistem tulis, berapa jumlah simbol yang digunakan untuk mentransfer bunti bahasa ke dalam bentuk tertulis, bagaimana aturan penggunaan simbol-simbol itu sehingga membentuk sebuah sistem, dan bagaimana memaduka simbol-simbol itu sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa lisan.
Dalam bidang grafologi jug dibicarakan sistem tulisan, misalnya :
• Ortografi yaitu sistem ejaan yang disepakati untuk sebuah bahasa
• Stenografi yaitu sistem menulis secra singkat dan cepat
• Kriptografi yaitu sistem menuliskan pesan-pesan rahasia
• Pydografi yaitu sistem menulis yang didesain khusus untuk membantu anak-anak belajar membaca
• Teknografi yaitu sistem menuliskan hal-hal khusus untuk kepentingan ilmu pengetahuan seperti aksara fonetik, untuk para linguis, simbol-simbol khusus untuk bidang kimia, simbol-simbol khusus untuk membuat peta atau bahkan simbol-simbol khusus untuk pemrograman komputer.
Linguistik edukasional
Linguistik edukasional juga dikenal dengan nama linguistic pedagagis. Kajian ini pada awalnya berfokus pada penggunaan bahasa ibu sebagai bahasa penggantar disekolah. Namun akhir-akhir ini, lebih pada pemilihan dan penggunaan bahasa yang di pakai pada tataran pendidikan nasional. Pemilihan ini tak bisa dihindari mengingat cukup banyak negara yang bersifat multilingual seperti Indonesia sehingga harus memilih satu bahasa yang sama untuk disekolah yang digunakan oleh 726 penutur bahasa daerah yang berbeda di seluruh Indonesia.
Selain itu, harus disadari pula bahwa bahasa Indonesia pada umumnya masih merupakan bahasa kedua bagi orang Indonesia. Dengan demikian, posisi bahas daerah, sebagai bahasa ibu, juga harus diperhitungkan dalam rangka meningkatkan mutu manusia Indonesia. Di satu sisi, ada upaya untuk mengembangkan bahasa Indonesia seluas-luasnya, namun di sisi lain, ada pula upaya untuk melakukan preservasi bahasa daerah. Dengan demikian, gagasan dan upaya untuk memasukkan pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal perlu dihargai. Dengan catatan, tidak semua bahasa daerah mendapat kesempatan untuk dijadikan muatan lokal, hanya bahasa daerah yang penuturnya banyak memperoleh kesempatan itu.

Jumat, 01 April 2011

CONTOH PROPOSAL


I.          LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi oral yang arbitrar yang digunakan oleh sekelompok manusia (masyarakat) sebagai alat komunikasi. Bahasa itu merupakan fenomena sosial, tidak bisa dilepaskan dari masyarakat yang memiliki dan menggunakannya (Suparno, 1994)
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah lambang kebulatan tekad kebangsaan Indonesia, alat pengikat dan penyatuan berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang kebahasaan, kebudayaan, dan kesukuan dalam satu masyarakat nasional Indonesia. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya dilaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara berkelanjutan.
Pembinaan diartikan sebagai usaha sadar, terencana, dan sistematis tentang peningkatan mutu bahasa Indonesia, sehingga masyarakat pemakai bahasa Indonesia memiliki kebanggaan dan kegairahan untuk menggunakannya. Pengembangan diartikan sebagai usaha sadar, terencana, dan sistematis tentang peningkatan mutu dan kelengkapan bahasa Indonesia, sehingga dapat digunakan secara efektif sesuai dengan kedudukan, fungsi, dan perkembangan zaman. Dengan demikian, pembinaan berkaitan dengan bagaimana pemakai bahasa Indonesia berkemampuan menggunakannya dengan baik dan benar dalam berbagai peristiwa komunikasi. Sedangkan pengembangan berkaitan dengan bagaimana bahasa Indonesia dapat menjalankan fungsinya sebagai pemersatu, bahasa pemerintahan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa perhubungan resmi, dan bahasa pendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Wujud pembinaan bahasa Indonesia yang sedang dan telah dilakukan diantaranya melalui pembelajaran bahasa Indonesia mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai perguruan tinggi. Termasuk pula dalam upaya pembinaan bahasa Indonesia ini adalah kegiatan penyebaran berbagai informasi kebahasaan dan kesastraan melelui media audio, visual, maupun audio visual. Wujud pengembangan bahasa yang sedang dan telah dilakukan diantaranya melalui pembakuan bahasa, perluasan kosa kata, penelitian bahasa, pengadaan kamus bahasa, dan berbagai kegiatan kajian ilmiah yang lainnya.
Di Jombang banyak terdapat stasiun radio yang mengudara hampir disetiap kecamatan, baik yang didirikan oleh pemerintah ataupun swasta. Oleh karena itu, seiring dengan tujuan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia tersebut, maka mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (PPBI) dibawah naungan Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Jombang, bermaksud membuat kegiatan siaran pembinanaan dan pengembangan bahasa Indonesia melalui media radio. Sehingga kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah ini, serta bagi seluruh pendengar/masyarakat umum yang mempunyai permasalahan tentang bahasa Indonesia dapat terjawab melalui kegiatan ini.

II.          NAMA KEGIATAN
Program ini bernama “Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia Melalui Siaran Radio”

III.          WAKTU
Program ini dilaksanakan mulai minggu ke-3 bulan Maret 2011 s.d. minggu ke-4 bulan Juli 2011.

IV.          TUJUAN SIARAN
1.    Untuk meningkatkan kemampuan berbicara khususnya dalam kapasitas siaran di radio.
2.    Untuk pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
3.    Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada masyarakat.
4.    Untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

V.          SASARAN PENYIAR
1.    Masyarakat umum pengguna bahasa
2.    Pelajar SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa
3.    Para Pendidik

VI.          NARASUMBER
Mahasiswa STKIP PGRI Jombang Program Studi Bahasa dan Sasrta Indonesia kelas 2008–E yang terbagi menjadi dua kelompok, dan dalam setiap kelompok terdiri dari 5 s.d. 6 orang. Data kelompok dan tema yang akan dibahas sebagaimana tertulis dalam program jadwal siaran.

VII.          SIMPULAN
Tujuan pembelajaran mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesai (PBBI) ialah mahasiswa diharap dapat meningkatkan kemampuanya dalam menyelesaikan permasalahan bahasa Indonesia. Selain itu, juga diharapkan mampu mengadakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia kepada masyarakat umum pengguna bahasa. Oleh karena itu kami menggunakan stasiun radio terutama stasiun radio yang ada di wilayah Kab. Jombang sebagai media untuk mewujudkan tujuan tersebut.


                    Jombang, 18 Maret 2011
Mengetahui,
a.n. Ka. Prodi
Bahasa dan Sastra Indonesia



Faizun, S. Pd, M. Pd

                Dosen Pembimbing PPBI



                Nur Wahyuningsih, S. Pd

AZZAM_DATA_BLOG: ANALISIS CERKAK

AZZAM_DATA_BLOG: ANALISIS CERKAK: "ANALISIS PENOKOHAN DALAM CERKAK“Mibera Senajan Tanpa Swiwi”Karya : LestariDalam Majalah Joyo Boyo Edisi Ke 09 hal. : 16 – 17Dan..."

PESAN SANG IBU


Pesan Sang Ibu


Tatkala aku menyarungkan pedang
dan bersimpuh di atas pangkuannya
tertumpah rasa kerinduanku pada sang ibu
tangannya yang halus mulus membelai kepalaku
bergetarlah seluruh jiwa ragaku
musnahlah seluruh api semangat juangku
namun sang ibu berkata,

anakku sayang
apabila kakimu sudah melangkah di tengah padang
tancapkanlah kakimu dalam-dalam
dan tetaplah terus bergumam
sebab gumam adalah mantra dari dewa-dewa
gumam mengandung ribuan makna
apabila gumam sudah menyatu dengan jiwa raga
maka gumam akan berubah
menjadi teriakan-teriakan
yang nantinya akan berubah
menjadi gelombang salju yang besar
yang nantinya akan mampu merobohkan istana
yang penuh kepalsuan
gedung-gedung yang dihuni kaum munafik

Tatanan negeri ini sudah hancur anakku
dihancurkan oleh sang penguasa negeri ini
mereka hanya bisa bersolek di depan kaca
tapi membiarkan punggungnya penuh noda
dan penuh lendir hitam yang baunya kemana-mana
mereka selalu menyemprot kemaluanya
dengan parfum luar negeri
diluar berbau wangi
didalam penuh dengan bakteri
dan hebatnya sang penguasa negeri ini
pandai bermain akrobat
tubuhnya mampu dilipat-lipat
yang akhirnya pantat dan kemaluannya sendiri
mampu dijilat-jilat

anakku
apabila pedang sudah kau cabut
janganlah surut
janganlah bicara soal menang dan kalah
sebab menang dan kalah adalah mimpi-mimpi
mimpi-mimpi muncul dari sebuah keinginan
keinginan hanyalah sebuah hayalan
yang hanya akan melahirkan harta dan kekuasaan
harta dan kekuasaan hanyalah balon-balon sabun
yang terbang di udara
Anakku
asahlah pedang
ajaklah mereka bertarung ditengah padang
lalu tusukkan pedangmu ditengah-tengah selangkangan mereka
biarkan darah tertumpah di negeri ini
satukan gumam mu menjadi REVOLUSI !!!

TEKS MUSIKALISASI DJOKO DAMONO


SAJAK KECIL TENTANG CINTA
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku







PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari






NOKTURNO
kubiarkan cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat
dan tak habis-habisnya
gelisah
tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu
entah kapan kau bisa kutangkap…




KETIKA JARI-JARI BUNGA TERLUKA
Ketika Jari-jari bunga terluka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata
suatu pagi, di sayap kupu-kupu
disayap warna, suara burung
di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
betapa parah cinta kita
mabuk berjalan diantara
jerit bunga-bunga rekah…
Ketika Jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata









HUTAN KELABU
kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan rindu itu
temaram kepadaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu menabuh nyanyian










HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu




HATIKU SELEMBAR DAUN
hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.





GADIS KECIL
Ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis
di pinggir padang,ada pohon
dan seekor burung…





DALAM DIRIKU
dalam diriku mengalir
sungai panjang
darah namanya…
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya…
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya…
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya…


DALAM BIS
langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada…


BUAT NING
pasti datangkah semua yang ditunggu
detik-detik berjajar pada mistar yang panjang
barangkali tanpa salam terlebih dahulu
januari mengeras di tembok itu juga
lalu desember…
musim pun masak sebelum menyala cakrawala
tiba-tiba kita bergegas pada jemputan itu


AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

SASTRA BANDINGAN (UMANG-UMANG VS OZONE, ARIFIN C. NOER)

Kajian Psikologi
Orkes Madun II Atawa Umang-Umang
Dengan
Orkes Madun IV Atawa Ozone
Karya Arifin C. Noer
Sebuah Perjalanan Mencari Kematian

Orkes Madun merupakan drama caturlogi karena Ada Orkes Madun I Atawa Madekur Tarkeni, Orkes Madun Ii Atawa Umang-Umang, Orkes Madun III Atawa Sandek, Pemuda Pekerja, Dan Orkes Madun IV Atawa Ozone. Dalam setiap episode memiliki alur cerita yang berkaitan, namun keterkaitan itu tidak runtut, yaitu Orkes Madun I Atawa Madekur Tarkeni terkait dengan Orkes Madun III atawa Sandek, Pemuda Pekerja, yaitu menceritakan tentang pekerjaan, dan Orkes Madun II Atawa Umang-Umang terkait dengan Orkes Madun IV Atawa Ozone, yaitu menceritakan tentang perjalanan waska yang mencari kematian. Karena keterkaitan itulah penulis memilih karya sastra tersebut untuk dianalisis perbandingan antara kedua karya sastra.
Orkes Madun merupakan karya dari Arifin C. Noer seorang dramawan, penulis sajak, penulis skenario, serta sutradara film dan sinetron. Ia dilahirkan di kota Cirebon, Jawa Barat, 10 Maret 1941 dan meninggal di Jakarta, 28 Mei 1995. Arifin lahir dari kalangan keluarga sederhana. Orang tuanya hanya penjagal kambing dan ahli memasak daging tersebut menjadi sate dan gulai kambing. Meski demikian, hal itu tidak membuat Arifin menjadi terbelakang dan tertinggal pendidikannya dari teman-teman seangkatannya. Pertama kali ia bergabung dengan "Teater Muslim" pimpinan Mohammad Diponegoro dan kemudian bergabung dengan "Bengkel Teater" pimpinan W.S. Rendra. Berawal dari keaktifannya di teater itulah kemudian ia pindah ke Jakarta untuk mendirikan "Teater Kecil" (1968). Pada awalnya Arifin berpikir bahwa sebuah kelompok kesenian perlu adanya penyantun dana tetap sehingga kehidupan berteater dapat berjalan terus. Oleh karena itu, ia tidak menolak ketika ditawari pekerjaan di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, sebagai manajer pengelola Balai Bimbingan dan Latihan Kerja.
Orkes Madun II Atawa Umang-Umang adalah subuah karya sastra naskah drama yang menceritakan tentang derita masyarakat bawah yang sangat kekurangan dalam kebutuhan ekonomi sehingga memaksa mereka untuk melakukan tindak kejahatan demi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal ini mereka dipimpin oleh seorang penjahat besar yang bernama Waska serta anak buah setia waska yang bernama Ranggong dan Borok. Waska adalah sosok pemimpin yang tegas, kuat, dan tidak takut dengan bahaya yang mengancam kehidupannya, serta tidak suka jika terdapat anak buahnya yang merendahkan diri dihadapannya. Hal itu dibuktikan dalam dialog sebagai berikut :

WASKA
Engkos!

ENGKOS
Engkos tadi sudah di ludahi, Waska

WASKA
Keluar sebentar, bajingan. Ke sini!

ENGKOS MENDEKATI WASKA DENGAN LANGKAHNYA JONGKOK ALA KRATON JAWA ATAWA SUNDA. DAN MELIHAT INI BUKAN MAIN MENYALA AMARAH WASKA

WASKA
Apa-apaan kamu!?
(Engkos terus ngesod)
Berdiri! Kamu bukan anjing, anjing!
(Engkos terus ngesod)
Betul-betul menjijikan! Berdiri, anjing!
(Engkos terus ngesod dan waska terus menghindar)
Berdiri, babi! Berdiri!

ENGKOS
Hormatku, Waska. Hormatku. Kagumku, Waska, kagumku. Setiaku, Waska, setiaku.
WASKA
Jadi betul-betul kamu anjing! Kamu robek-robek dirimu sendiri!?

ENGKOS
Waska, Waska, Waska….

WASKA
Kamu sendiri yang minta diludahi, Engkos.
Kamu sendiri yang minta dicambuk, Engkos
Kamu sendiri yang minta dirajam, Engkos
Kamu sendiri yang minta dibandem, Engkos

ENGKOS (Kasmaran)
Waska, Waska, Waska…..

SAMBIL MELUDAHKAN SEDERET KATA-KATA UMPATAN, WASKA MELEMPARI ENGKOS DENGAN BATU DAN APA SAJA YANG DIDAPAT. DAN ENGKOS MERASAKANNYA DENGAN NIKMAT SEKALI. EKSTASE! (BAJINGAN!)

Dalam kutipan tersebut diceritakan bahwasanya Engkos –anak buah Waska- dia merendahkan dirinya dihadapan Waska, dan Waska tidak suka dengan hal itu. Akhirnya Waska melempari batu-batuan sampai akhirnya Engkos mati. Hal itu bermaksud bahwasanya jadi orang jangan suka merendahkan diri, karena kita akan kalah jika kita terlalu lemah.
Waska memiliki keinginan besar dalam hidupnya untuk menakhlukkan dunia, yaitu dengan cara merampok beberapa bank dan perusahaan yang ada. Dia meminta bantuan Ranggong sebagai anak buahnya untuk melakukan rencana tersebut. Hal itu dikarenakan Waska tidak tega melihat kaumnya menderita kelaparan yang sudah terlalu dan mereka sangat kesulitan dalam mencari makan. Namun secara tiba-tiba penyakit lama Waska kambuh, secara tiba-tiba dia membeku bagaikan patung, kali ini ditambah dengan bibir tersenyum. Ranggong serta yang lainnya sangat kebingungan melihat kondisi Waska yang seperti itu. Mereka takut jika Waska mati. Ranggong menginginkan Waska agar tidak mati karena dia memiliki rencana yang sangat besar untuk kebaikan kaumnya. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan dialog berikut :

WASKA
Yang pokok boleh. Detil nanti kalau semuanya sudah datang
SEBENTAR IA MENIKMATI ROKOKNYA DULU
Ranggong, sejak muda saya memimpikan memimpin suatu operasi besar secara simultan. Seluruh penjuru kota kita serang, kita rampok habis-habisan. Paling sedikit 130 bank yang ada, 400 pabrik, 2000 perusahaan menengah dan kecil dan ribuan toko-toko dan warung-warung yang ada di kota ini, akan kita gedor secara serempak. Mendadak. Pasti. Pasti menetas impian tua saya ini. Jumlah kita, anak-anak lapar dan dahaga sudah menjadi rongga mulut raksasa yang juga akan mengancam keheningan langit. Kehadiran kita yang bersama ini akan menggetarkan para nabi dan malaikat.

SENYUM DAN PANDANGAN YANG MEMANCANGKAN IMPIAN PADA WAJAH RANGGONG SEOLAH MENYEBABKAN TUBUHNYA MEMBEKU UNTUK BEBERAPA SAAT.

WASKA
Kamu suka rencana itu?

RANGGONG
Suka sekali, Waska. Suka sekali. Sekarang bahkan saya sudah membayangkan bagaimana saya melaksanakan tugas-tugas saya.
(Sekarang justru waska yang membeku. sidekap. Tersenyum)
Kenapa, Waska?
(Ranggong merasa cemas sekali akan keadaan pemimpinnya)
kamu sakit, sakit lagi, Waska!?

SENYUM ITU SEMAKIN LEBAR, TAPI WASKA SEMAKIN MEMBEKU. BEBERAPA ORANG YANG LAIN MUNCUL MENDEKATI

DEBLENG
Waska

JAPAR
Waska

GUSTAV
Waska

JAPAR
Dulu ia pernah penyakitan begini, tapi nggak pake senyum kayaknya

DEBLENG LALU MENGGUNCANG-GUNCANGKAN TUBUH WASKA, TAPI WASKA TETAP TIDAK BEREAKSI SAMA SEKALI. MELIHAT KEADAAN TUANNYA YANG LUAR BIASA INI, SEGERA SAJA ORANG-ORANG SAMA MENGGUNCANG-GUNCANGKAN TUBUH WASKA. SEMUANYA DILIPUTI KECEMASAN

ORANG-ORANG
Waska, waska….

BETUL-BETUL WASKA KAYAK MAYAT SENYUM SAJA. SAMA SEKALI NGGAK BEREAKSI, DIGUNCANG-GUNCANG, DITARIK SANA, DITARIK SINI, DIBARINGKAN, DIBERI MINUM DAN SETERUSNYA. SEMUA USAHA ALHASIL SIA-SIA

JAPAR
Lebih baik dia tidur dulu. Biar tenang. Barangkali jantungnya. Barangkali dia sedang menderita suatu jenis penyakit kekejangan yang baru

MAKA DIBARINGKANNYA ITU WASKA, DAN ORANG-ORANG CUMA MENGAMATINYA SAJA. TIBA-TIBA WASKA DUDUK TAPI TETAP MEMBEKU. DAN ORANG-ORANG PUN BERTAMBAH HERAN DAN GANJIL

DEBLENG
Saya kira dia siuman

GUSTAV
Napasnya lebih besar dari penyakitnya

JAPAR
Saya bilang biarkan ia tidur

RANGGONG
Saya takut dia mati

JAPAR
Kalau mati, kenapa?

RANGGONG
Siapa yang akan memimpin kita?

GUSTAV
Gampang itu. Kita berantem dulu, pilih yang paling jagoan

RANGGONG
Gampang. Kamu kira kamu mampu memimpin saya dan teman-teman semua?
GUSTAV
Biar saja, apa susahnya?

RANGGONG
Lalu yang melaksanakan rencana besarnya siapa? Kamu?

GUSTAV
Kamu kira siapa?

RANGGONG
Kamu tahu rencana besarnya?

GUSTAV
Nggak

RANGGONG
Tahu saja nggak, mana bisa mengerjakan rencana besar itu

JAPAR
Dia belum tidur juga

RANGGONG
Kalau sampai satu hari saja dia membeku seperti ini bisa gawat dunia

JAPAR
Kita paksa saja supaya matanya merem

KARENA ORANG-ORANG MENYETUJUI USULNYA, LALU JAPAR MENCOBA MENGATUPKAN KELOPAK MATA WASKA SUPAYA MEREM. TIBA-TIBA WASKA BANGKIT TERJAGA DAN WASKA MENYEMBURKAN LUDAHNYA PADA JAPAR SAMBIL MENGUMPAT. BEGITULAH SAMBIL MENYEMBUR, TAK LUPA WASKA MELUNCURKAN KATA-KATA MAKIAN DAN SEMUA ORANG PUN TANPA KECUALI KEBLINGSATAN MENINGGALKAN PENTAS.

TIBA-TIBA JAPAR YANG KURUS-TINGGI-GEPENG MUNCUL SAMBIL MELANTANGKAN TANGISNYA YANG NGGAK KEPALANG TANGGUNG. SEMUA MUNCUL LAGI. DEBLENG YANG MERANGKULNYA SAMBIL MENANGIS SEHINGGA TERCIPTALAH DUET TANGIS.

JAPAR
Kalau dia mati, siapa yang akan memimpin kita?

DUET LAGI

DEBLENG
Dia pemimpin lebih dari pemimpin. Sedemikian besar kharismanya, sehingga wajah serta kulitnya yang hitam berkilat memancarkan cahaya terang benderang bagaikan wajah orang suci, wali-wali, wajah-wajah santun, bahkan laksana matahari.

DUET LAGI. YANG LAIN-LAIN CUMA MENGANGGUK-ANGGUK KETIKA PERCAKAPAN TADI SAMBIL MENAHAN TANGIS MENYIMPANNYA DALAM DADA

JAPAR
Kalau dia mati, siapa yang akan memarahi kita? Kalau dia mati siapa yang akan mencaci kita? Kalau dia mati, siapa yang akan, siapa yang akan, siapa yang akan, siapa yang akan…

DUET LAGI

DEBLENG
Waska

JAPAR
Waska

SEMUA
Waska

Mereka bertiga memiliki keinginan untuk menguasai dunia dan mereka ingin hidup selamanya di dunia. Atas keinginan itulah mereka mencari jamu mujarab yang bisa membuat umur mereka tanpa batas. Mereka mencari jamu tersebut dengan meminta kepada Mbah Albert dan istrinya Mbah putri. Hal itu dapat dilihat dari kutipan dialog sebagai berikut :

BOROK
Waska sakit

EMBAH
Sakit?

RANGGONG
Sakit sekali Albert

EMBAH
Sakit apa?
BOROK
Sakit tua

EMBAH
Lalu apa ada yang istimewa?

BOROK
Ia meraung-raung saja

EMBAH
Tidak usah dikhawatirkan. Tidak lama lagi ia akan tenang. Sembuh atau mati

RANGGONG
Ia tidak boleh mati

BOROK
Ia juga tak mau mati

BOROK (Meraung)
Mbah!!!!

EMBAH
Kenapa?

BOROK
Jangan tidur

RANGGONG
Ya, Mbah, tolonglah kami. Berikanlah jamu itu. Nyawa Waska sudah getas sekali. Beberapa detik saja Mbah terlambat menolong, putuslah semuanya

EMBAH
Kenapa? Kenapa kalau putus? Dan lagi apa benar putus? Apa kamu tahu? Putus? Begitu? Orang-orang macam kalianlah yang membuat hidup ini jadi bising. Sekarang aku minta kalian jangan lagi mengusik tidurku. Malam sudah larut. Aku harus tidur

EMBAH PUTRI
Kok ada suara orang lain? Kalau begitu dia belum tidur (Sambil melangkah) betul-betul badung

PADA SAAT EMBAH PUTRI MENDEKAT, RANGGONG DAN BOROK SEDANG MEMBANGUNKAN EMBAH

EMBAH PUTRI
He! Jangan ganggu orang tidur ya!

BOROK
Modar! Modar!

RANGGONG
Maaf, Mbah putri, kami terpaksa membangunkan Mbah Kakung karena pemimpin kami sedang dalam keadaan inkoma

EMBAH PUTRI
Orang sakit itu biasa. Orang mau mati itu biasa, jangan suka ribut, apalagi sampai mengganggu orang sedang tidur

RANGGONG
Tapi pemimpin kami tidak boleh mati

EMBAH PUTRI
Emangnya kenapa?

RANGGONG
Setidak-tidaknya, kematiannya ditunda beberapa tahun sampai ia sempat mewujudkan impian spektakulernya

EMBAH PUTRI
Sebentar. Lebih baik kalian minum dulu

BOROK
Kami tidak perlu minum, Mbah. Kami perlu minta jamu itu

EMBAH PUTRI
Duduk saja dulu. Soal jamu itu soal sepele
(lalu ketiganya duduk)
Kami punya banyak jamu. Jamu Klinger, galian singset, jamu nafsu kuda, jamu kanker, jamu saraf…..

BOROK
Bukan jamu itu, Mbah…

RANGGONG
Ya, Mbah. Maksud kami….

EMBAH PUTRI
Mbah tahu. Jangan cerewet. Kamu menginginkan jamu dadar bayi kan?

BOROK
Ya Mbah

RANGGONG
Pokoknya jamu

EMBAH PUTRI MENANGIS SANGAT MEMILUKAN SEKALI

EMBAH PUTRI
Duh, biyung, sudah sampai begini….

SUARA WASKA
Borok! Ranggong!

EMBAH PUTRI
Setiap jamu itu ada khasiatnya dan ada aturannya. Setiap penyakit itu ada jamunya tapi jamu yang paling mujarab ada dalam diri si sakit. Karena itu setiap kali orang datang meminta jamu selalu embah berikan nasehat lebih dulu

EMBAH PUTRI
Kita harus hidup artinya kita juga harus mati. Hidup membutuhkan mati, anak-anakku. Setiap mahluk mempunyai batas waktu hidup yang pada dasarnya telah disesuaikan dengan kemampuan mahluk itu dalam rangka kesemestaan. Di luar atau keluar dari kerangka ini akan menyebabkan kegoncangan-kegoncangan, baik pada semesta mau pun pada yang bersangkutan sendiri. Yakinlah bahwa stiap penyelewengan hanya akan menghasilkan penyelewengan juga. Mbah menyimpan hampir semua rahasia semesta. Mbah bisa mengatakan dan membukakan semuanya. Kalian mau apa? Jamu penangkal mati? Baik, tapi ingat-ingat, namanya jamu dadar bayi karena bahan-bahannya dibuat dari jantung bayi yang dikeringkan

BOROK
Kami butuh yang ready to use, Mbah

RANGGONG
Soalnya karena waktu sudah sangat mendesak. Waska sudah dalam keadaan sakaratul maut

EMBAH PUTRI
Jangan sok tahu. Tapi pergilah sekarang. Semuanya sudah Mbah katakan

RANGGONG
Jadi kami harus mendapatkan jantung bayi dan mengeringkannya, Mbah?



EMBAH PUTRI
Ya, kamu tega? Mengeringkan lalu kamu tumbuk sampai halus dan selanjutnya dapat kamu minum bersama minuman apa saja asal panas. Nah, kamu tega?
(Borok dan ranggong cuma saling berpandangan)
Berapa generasi yang kamu ingin saksikan? Bunuh saja bayi sebanyak-banyak kamu perlukan, kalau kamu sampai hati

BOROK
Tiga orang bayi saja. Buat kita bertiga

RANGGONG
Tidak. Lima belas bayi

EMBAH PUTRI
Kalian rakus sekali. Kami orang-orang sederhana dari bukit Himalaya ini tidak pernah memasalahkan mati mau pun menjadikan ajal sebagai masalah. Lebih-lebih sebagai musuh. Tapi, kalau kalian belum menjawab pertanyaan Mbah. Kalian memang tega!?

BOROK
Modar!

RANGGONG
Tega, Mbah!

EMBAH PUTRI
Kalian memang terlalu gagah. Dan Mbah tak punya daya apa-apa kecuali hanya mengemukakan segala sesuatunya. Sayang sekali, tetapi beginilah lakonnya

RANGGONG
Terima kasih Mbah, terima kasih

BOROK
Permisi Mbah, terima kasih

Setelah mendapatkan jamu tersebut mereka mampu mengalahkan semua hal, bahkan umur pun mereka kalahkan, mereka juga tidak pernah tidur selama hidup mereka. Namun setelah hidup selama bertahun-tahun mereka sudah mulai merasa bosan dengan kehidupan yang selalu tetap dan tidak ada perubahan. Mereka menginginkan sebuah kematian tapi tidak bisa dan selalu tidak bisa. Berbagai upaya mereka lakukan untuk kematian, mulai dari bunuh diri sampai saling membunuh, namun usaha itu sia-sia dan selalu sia-sia. Sampai pada suatu ketika mereka kelelahan dan tertidur. Hal itu bisa dilihat dari dialog berikut :

RANGGONG
Tenang, tenang

BOROK
Tenang, tenang

WASKA
Matahari sedang berenang. Beberapa saat lagi ia akan terbit

RANGGONG
Siang

BOROK
Bosan

WASKA
Tidur

RANGGONG
Kena. Kena. Kena

BOROK
Nggak usah ditarik. Diamin saja. Bosan

WASKA
Bosan

RANGGONG
Bosan

WASKA
Matahari terbit

BOROK
Kita nggak pernah terbit

WASKA
Matahari tenggelam

RANGGONG
Kita tak pernah terbenam

BOROK
Terbit terbenam terbit terbenam

WASKA
Kita Cuma diam

BOROK
Angin berhembus
WASKA
Kita Cuma diam

RANGGONG
Bulan bersinar

WASKA
Kita Cuma diam

BOROK
Ada anak lahir

RANGGONG
Ada anak berangkat dewasa

BOROK
Berangkat tua

RANGGONG
Berangkat mati

WASKA
Kita Cuma diam. Tidak berangkat ke mana-mana

RANGGONG
Ada daun widara

BOROK
Melayang dalam angin

RANGGONG
Jatuh, membusuk, menjadi rabuk

WASKA
Kita Cuma diam, Cuma diam

RANGGONG
Semua bergerak. Awan berarak
BOROK
Semua bergerak. Ada perahu bergerak

WASKA
Kita Cuma diam
LONCENG DUA KALI

WASKA
Setidak-tidaknya kita berusaha untuk bisa tidur

BOROK
Modar!

RANGGONG
Biar apa?

WASKA
Siapa tahu kita bermimpi tenggelam, terbenam atau melayang, gugur, jatuh, membusuk atau bahkan mimpi mati sama sekali, atau siapa tahu kita tak pernah bangun lagi?

RANGGONG
Tenang, tenang

BOROK
Tenang, tenang

WASKA
Matahari kembali berenang bersama ikan-ikan dan laut semakin dalam lantaran malam

LONCENG DUA KALI

WASKA
Kalian siapa? Kalian siapa?

RANGGONG
Kamu siapa?

DEBLENG
Cicit pak Debleng

BOROK
Kamu?


BUANG
Cicit Buang

RANGGONG
Kamu?

BIGAYAH
Cicit Bigayah

WASKA
Kamu mirip sekali

RANGGONG
Kita boleh mulai lagi, Waska?

BOROK
Modar! Modar!

WASKA
Yak. Yak. Yak

SEMUA
Gedor

WASKA
Yak. Yak. Yak

SEMUA
Gedor

LALU SEMUANYA PERGI LAGI

BOROK
Mereka pergi lagi. Mereka pergi lagi

RANGGONG
Kan mereka sudah mati

WASKA
Tenang, tenang

RANGGONG
Matahari mulai berenang lagi

BOROK
Tenang, tenang
RANGGONG
Matahari mulai berenang lagi

WASKA
Tenang. Pikiranku mulai bekerja lagi

LONCENG DUA KALI
PERAMPOKAN SEMESTA. MEREKA DATANG LAGI

BOROK
Bau bangke. Bau bangke

SEMUANYA MEMBENARKAN

RANGGONG
Ini laut apa kuburan?

WASKA
Sama saja

PERAMPOKAN SEMESTA
MEREKA PERGI LAGI
TIBA-TIBA WASKA MENYABET-NYABETKAN TANGAI KAILNYA, MAKIN KENCANG DAN MAKIN KENCANG, RANGGONG JUGA MELAKUKAN HAL YANG SAMA. JUGA BOROK

BOROK
Bosan. Bosan

RANGGONG
Apa yang kamu lakukan, Waska?

WASKA
Nggak tahu. Nggak tahu

LALU MEREKA KEMBALI MANCING LAGI

RANGGONG
Tenang. Tenang

BOROK
Nggak. Nggak. Nggak tenang

TIBA-TIBA WASKA, YANG TUA DAN PURBA ITU MENANGIS MEMEDIHKAN SEKALI. RANGGONG JUGA, BOROK JUGA

WASKA
Semuanya sudah kita lakukan

RANGGONG
Ya

BOROK
Ya

WASKA
Cuma mati yang belum

RANGGONG
Ya. Ya

BOROK
Kita bunuh diri saja, Pak

RANGGONG
Yuk

WASKA
Bunuh diri?

BOROK
Ya

WASKA
Ide bagus. Yuk.

LALU MEREKA SALING BERPANDANGAN ‘SELAMAT TINGGAL’ DAN SELANJUTNYA MEREKA BERUSAHA MENUSUK PERUT MEREKA MASING-MASING DENGAN TANGKAI KAIL (WALISAN).
TAPI SEBELUM TERLANJUR, ORANG-ORANG DATANG BERMUNCULAN MENGGAGALKAN NIAT MEREKA, SEKUAT TENAGA ORANG-ORNG MENGHALANGI PERBUATAN NEKAD MEREKA, LALU SETELAH KETIGANYA KEMBALI TENANG. ORANG-ORANG KELUAR

WASKA
Nggak jadi mati kita

RANGGONG
Kebaikan yang jelek

BOROK
Pokoknya jahat
RANGGONG
Kita berantem saja yuk! Bunuh-bunuhan

BOROK
Yuk

WASKA
Kalau mau berantem, kita mesti bertengkar duluan, dong

RANGGONG
Sialan!

WASKA
Babi!

BOROK
Monyet!

RANGGONG
Kutu!

BEGITULAH SELANJUTNYA MEREKA SALING MELONTARKAN KATA UMPATAN. MAKIN LAMA MAKIN PANAS. MAKIN PANAS MAKIN MATENGLAH MENTAL MEREKA UNTUK SALING BERBUNUHAN. TAPI SEBELUM TERLANJUR, ORANG-ORANG DATANG DAN BERUSAHA MELERAIKAN MEREKA SEKUAT TENAGA ORANG-ORANG BERUSAHA MENDAMAIKAN MEREKA DAN AKHIRNYA, SETELAH KETIGANYA SAMA TENANG LAGI, ORANG-ORANG PERGI

WASKA
Nggak jadi mati lagi

RANGGONG
Betul-betul sial kita

BOROK
Nasib kita betul-betul nggak baik
WASKA
Ada ide baru?

BOROK
Kita terjun saja ke jurang

RANGGONG
Ya, kita naik ke bukit itu lalu terjun bebas

WASKA (sebentar berpikir)
Yuk

LALU KETIGANYA MENINGGALKAN LAUT

WASKA
Tuh bukitnya

RANGGONG
Yuk

BOROK
Yuk

LALU KETIGANYA SAMPAILAH DI PUCUK BUKIT. DAN SEBENTAR MEREKA SALING BERPANDANGAN

RANGGONG
Dulu kamu larang orang bunuh diri

WASKA
Aku sudah lupa semuanya. Semuanya lenyap oleh kebosanan

BOROK
Ayo dong, kita terjun

TAPI SEBELUM TERLANJUR, ORANG-ORANG DATANG LAGI DAN MENGGAGALKAN PERBUATAN MEREKA.
KETIGANYA SANGAT KESAL
MUNCUL JONATHAN MEMAINKAN BIOLANYA.
MUNCUL ALBERT DENGAN LAMPUNYA.
MUNCUL EMBAH PUTRI DENGAN LAMPUNYA.
MUNCUL JURU KUNCI DENGAN ANAKNYA.
MUNCUL BIGAYAH
MUNCUL SEMUANYA
SUNYI
STATIS

BOROK
Merokok pun tak pengen lagi

SUNYI

RANGGONG
Udara bau karat besi

SUNYI

WASKA
Pergi kalian! Pergi!

RANGGONG
Kenapa mereka diusir?

WASKA
Terlalu banyak untuk rongga kepala yang sempit ini? Terlalu banyak! Terlalu banyak!

BOROK
Arsip. Arsip. Arsip. Arsip

WASKA
Minggat! Minggat!

RANGGONG
Minggat! Minggat!

BOROK
Minggat! Minggat!

TAPI SEMUANYA EMMANG SUDAH MEMOSIL, TAPI KETIGANYA TERUS MENGUSIR MEREKA, SAMPAI PUN DENGAN CARA FISIL, TAPI GAGAL DAN KETIGANYA KELELAHAN

SUNYI

TIBA-TIBA WASKA MENGUAP DAN DIA KAGET BISA MENGUAP. DIA ULANGI LAGI. RANGGONG JUGA. BOROK JUGA

WASKA
Aku menguap. Aku ngantuk

RANGGONG
Aku juga

BOROK
Aku juga

WASKA
Terima kasih, Tuhan. Ayo, kita tidur. Lumayan

LALU TIDURLAH MEREKA.
KETIKA KETIGANYA NYENYAK TIDUR, SEMUA ORANG YANG DI PENTAS MENINGGALKAN PENTAS. DAN LONCENG BERTALU-TALU. LALU SUKMA KETIGA ORANG ITU BANGKIT MENINGGALKAN JASADNYA MASING-MASING

SUKMA WASKA
Kita mengintip yuk

SUKMA TEMAN-TEMANNYA MENGANGGUK, DAN MENGINTIPLAH MEREKA

SUKMA RANGGONG
Kamu mau ngintip siapa?

SUKMA WASKA
Aku mau mengintip apa yang dilakukan jasadku

SUKMA RANGGONG
Aku juga

SUKMA BOROK
Apa kita sudah mati?

SUKMA WASKA
Belum. Kita kan sedang tidur nyenyak

LALU MENGINTIPLAH MEREKA. DAN MEREKA SAMA CEKIKIKAN MELIHAT PERILAKU JASAD MEREKA MASING-MASING

SUKMA WASKA
Sok. Sok. Sok

SUKMA RANGGONG
Genit. Genit. Genit

SUKMA BOROK
Over. Over. over

KEMBALI MEREKA CEKIKIKAN. DAN LARILAH MEREKA KELUAR

SUKMA WASKA
Jasadku bangun. Bangun dia. Sembunyi

SUKMA RANGGONG
Bangun dia

SUKMA BOROK
Bangun dia

KETIGANYA KELUAR BETUL-BETUL DAN BEBERAPA SAAT

LONCENG DUA KALI
WASKA YANG PURBA DAN BATU LEWAT. CUMA LEWAT
LONCENG DUA KALI

Perjalanan Waska dan anak buahnya dalam mencari kematian tidak hanya berhenti sampai disitu. Dalam lakon Orkes Madun IV Atawa Ozone dijelaskan bahwasanya mereka melanjutkan lagi mencari kematian ke luar angkasa. Awalnya mereka bermaksud ingin membakar diri di matahari, namun semua itu gagal karena mereka takut ketika di matahari nanti tidak menemukan kematian sehingga hanya merasa tersiksa oleh panasnya matahari. Akhirnya mereka menuju bulan, yaitu dengan cara keluar mendarat di bulan tanpa mengenakan helm dan tabung oksigen, mereka menginginkan agar jasad mereka melayang-layang di bulan dalam ruang hampa. Hal itu dapat dilihat dari dialog berikut :

KEMBALI DOMINAN BUNYI LEMBUT MESIN PESAWAT. DAN SEMUA TERPAKU MEMBATU. DALAM WARNA HIJAU MEREKA KEMBALI. TIBA-TIBA WASKA MELAKUKAN PERUBAHAN PROGRAM DAN HALUAN PESAWAT

RANGGONG
Kita kembali ke bumi, Waska?

WASKA
Kita tidak akan pernah kembali. Kita akan terus melayang-layang hampa di kehampaan angkasa sampai kita tiada.

BOROK
Tapi kamu mengubah haluan

WASKA
Ya, kita tidak perlu pergi ke Matahari.


BOROK
Lalu di mana kita akan mencari mati?

WASKA
Di bulan

RANGGONG
Hei, kok kamu mengenakan apa itu? kita tidak memerlukan perlindungan apa-apa lagi. Kita kan keluar dari pesawat ini seperti kita keluar dari bus kota. Segera kita akan terkulai lemas di kawah itu dan segera tubuh kita akan melayang-layang hampa. Buang itu helm dan tabung oksigen.

DENGAN SENYUM SIMPUL BOROK TIDAK PEDULI DAN TERUS SAJA MENGENAKAN SEGALA MACAM PAKAIAN PERLINDUNGAN SERTA SEGALA PERALATAN UNTUK MENJEJAKKAN KAKINYA DI PADANG HENING LEMBUT SANG REMBULAN. JUGA WASKA, IA BERSIUL MALAH. ENTAH APA LAGUNYA. RIANG SEKALI DIA

RANGGONG
Hei, kamu juga Waska? Hei, Hei! Kalian ini mau apa sebenarnya? Mau piknik atau mau riset?

KEDUA KAWANNYA SAMA SEKALI TAK PEDULI
RANGGONG
Kalian jadi mau mati atau nggak sih?

BOROK
Lihat ini? (Tangan kirinya menggenggam)

WASKA
Lihat Ini! (Tangan kirinya menggenggam)

WASKA
Kau tahu apa isinya ini?

BOROK
Hayo, apa isinya?

RANGGONG (ternganga)
Mana saya tahu? Ah, kalian kayak anak kecil ah

KEDUANYA MEMBUKA GENGGAMAN. KOSONG

BOROK
Kematian



WASKA
Kematian sudah di tangan. Jangan risau. Jangan bimbang. Kapan saja kita mau mati, kita lepaskan pakaian yang berat ini dan helm yang tidak berperasaan ini. Tapi bagaimanapun kita perlu bikin sedikit upacara. Jadi kita pakai dulu ini semua. Kita nikmati sejenak hidup. Kita mainkan sejenak hidup. Kita ledek sejenak hidup. Sambil kita saksikan apa-apa saja yang berubah di satelit yang hening dan romantic ini. Setelah puas, kita akan ucapkan salam perpisahan kepada hidup sambil melepaskan helm ini dan melempar jauh-jauh tabung oksigen ini.

RANGGONG
Jadi?

BOROK
Lengkapilah dulu dirimu dengan segala macam pakaian dan alat seolah-olah kamu tidak hendak mati. Seolah-olah kamu Neil Armstrong yang primitif itu, takut-takut menginjakkan kaki di tanah gembur sang rembulan.

WASKA
Kalau begitu segera kita tanggalkan pakaian dan jasad yang membebani kita selama ini
RANG-BOR
Ya

WASKA
Segera kita lepas helm dan otak ini

RANG-BOR
Ya

WASKA
Kita buang tabung oksigen ini

RANG-BOR
Ya

WASKA
Kita bebas

RANGGONG
Selamat tinggal, hidup

BOROK
Selamat tinggal, daging

WASKA
Selamat tinggal, usus. Selamat tinggal, panca indera
BERTIGA
Selamat datang, kematian

YANG PERTAMA SEKALI MEREKA LEPASKAN ADALAH HELM. YANG KEDUA ADALAH TABUNG. SETELAH ITU MEREKA SALING BERPANDANGAN MESRA DAN SELANJUTNYA SECARA KHUSUK MEREKA BERKIBLAT KE SUATU ARAH. BAHAGIA SEKALI MEREKA. SECARA BERSAMA MEREKA MENGHISAP SUASANA SEKITAR. TERGETAR HATI MASING-MASING. MEREKA MEMBAUI SESUATU YANG HARUM SEKALI

WASKA (tak bersuara)
Harum!

BOROK (tak bersuara)
Ya, harum sekali!

RANGGONG (tak bersuara)
Ajaib. Nikmat sekali. Kita teler dibuatnya

BERTIGA (tak bersuara)
Hmm….

KETIGANYA MASIH TETAP BERDIRI, TAPI KALI INI MATA MEREKA TERPEJAM. SAKIN NIKMATNYA OLEH SUATU PENGALAMAN YANG BARU SAMA SEKALI. LAMA SEKALI MEREKA BERPEJAM. DAN TANPA SADAR, TANGAN-TANGAN MEREKA BERGERAK MENARI. GEMULAI AJAIB. MEREKA BETUL-BETUL MENARI DALAM HENING DENGAN MUSIK HENING.
TARIAN TOTAL PENYERAHAN DIRI YANG MUTLAK. BEGITU RUPA GEMULAINYA SEPERTINYA MEREKA MUTLAK BEBAS DARI YANG NAMANYA KONFLIK. CAHAYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN KUAT. TIBA-TIBA WASKA SADAR, IA MULAI RAGU-RAGU. MULAI BIMBANG. DENGAN CURIGA IA AMATI BAGAIMANA KEDUA KAWANNYA ITU TELER MENARI. LAMA-LAMA IA PENUH SADAR. IA CUBIT DIRINYA. IA PERIKSA SEGALA INDERANYA. LALU IA BANGUNKAN KEDUA KAWANNYA

WASKA (tak bersuara)
Bangun! Bangun!

KAWAN-KAWANNYA TENTU SAJA TERNGANGA TIDAK MENGERTI

WASKA (tak bersuara)
Kita belum mati. Kita masih hidup

BOROK (tak bersuara)
Ha?

RANGGONG (tak bersuara)
Kenapa kita? Kenapa?

WASKA (tak bersuara)
Kita masih hidup. Kita belum mati.

KEDUA KAWANNYA MASIH BELUM MENGERTI. KARENA ITU BURU-BURU WASKA MENGAMBIL HELM DAN MENGENAKANNYA
WASKA (tak bersuara)
Ternyata kita belum mati, belum mati.

Ternyata usaha mereka untuk mencari kematian di bulan tidak mendapatkan hasil. Mereka masih hidup disana. Tetapi Ranggong dan Borok tidak menyadari hal itu, mereka menganggap dirinya sudah mati, tetapi Waska mencoba untuk mempengaruhi mereka kalau belum mati, Ranggong dan Borok tidak peduli dengan hal itu, malah mereka memusuhi Waska. Mereka mencoba menyakinkan Waska kalu mereka belum mati, tetapi Waska tak memperdulikaanya dengan terus meledek keduannya dengan cara menghisap rokoknya dengan nikmat dan meninggalkan mereka. Namun sebagai anak buah, Ranggong dan Borok tidak bisa kehilangan seorang pemimpin, akhirnya mereka pun mengejar Waska yang mulai meninggalkannya. Hal itu dapat dilihat dari dialog berikut :

WASKA
Saya masih hidup seperti halnya kalian.

BOROK
Maaf Waska. Saya tidak bisa lagi ketawa seperti tadi menghadapi kamu.

RANGGONG
Saya terus terang mulai merasa jengkel. Saya kuatir, lama-lama saya juga mulai goyah oleh sikap bimbang kamu. Lama-lama saya bisa jadi tidak yakin bahwa saya sudah mati.

WASKA
Kamu tidak perlu yakin. Kamu emmang masih hidup.

BOROK (Marah besar)
Waska! Modar!
RANGGONG
Bergurau ada batasnya. Persoalan mati ini sudah menyangkut persoalan iman, jangan dibikin mainan.

SETELAH MENGAMBIL HELM DAN TABUNGNYA YANG TERGELETAK DI TANAH DENGAN KALEM WASKA NGGELOYOR MENUJU PESAWATNYA

BOROK
Eh, ngeloyor malah. Bisa tambah marah saya. Dan kalau sampai terjadi saya bisa ngelunjak lantaran ninju karung sperma bocor yang tua itu, wah bisa menyesal selama-lamanya saya. Sialan. Belum pernah selama saya menjadi asistennya selama berabad-abad berniat maker. Padahal saya mampu kalau saya mau. Tapi saya tidak mau. Saya tidak punya niat, karena memang saya respek sama itu bandot tua. Biar bagaimana pun dia bangkotan kemanusiaan nomor wahid sepanjang sejarah.

DENGAN SANTAI DI KEJAUHAN KELIHATAN WASKA SEDANG MENYALAKAN ROKOK DAN MENYEDOTNYA DALAM-DALAM. SEBELUMNYA DIA MINUM SESUATU

BOROK
Dia selalu bikin saya pusing. Dia selalu memaksa otak saya bekerja. Padahal saya paling malas berpikir. Tapi dia selalu menggoda.

RANGGONG
Dan sekarang dengan kalem ia sedang menggoda kita dengan kebimbangan dan kesangsiannya. Sudah jelas kita sudah koit tapi dia masih juga ngutak-ngatik-ngusik-ngusik mengatakan kita masih hidup.

BOROK
Bisa gampang goyah kalau iman tipis menghadapi dia.

RANGGONG
Kita malah sekarang sedang goyah.

BOROK
Modar! Saya tidak boleh goyah! Saya harus tetap yakin bahwa saya sudah mati.

RANGGONG
Tapi dia dengan gayanya yang kayak celeng berotak jenius, lihat, ia betul-betul sedang menggoyahkan iman kita.

BOROK
Jahat dia, Modar! Cara dia merokok begitu rupa seperti mengejek keyakinan kita.

RANGGONG
Celakanya lagi dia tidak hanya berpikir dengan otaknya tapi seluruh dirinya. Bahkan rambutnya ikut berpikir karena seluruh dirinya memuat begitu banyak disket dengan berbagai program yang tak terhitung jumlahnya.

BOROK
Bahkan gayanya. Gayanya ikut berpikir. ngeledek betul dia.

RANGGONG
Mau tidak mau kita terpaksa harus mengejar mendekati dia. Bagaimana pun dia magnit sementara kita Cuma sekrup-sekrupnya.

BOROK
Modar!

RANGGONG
Ayo kita dekati dia. Kita ngalah.

BOROK
Saya setuju kita dekati dia, tapi saya tidak mau ngalah. Kita harus mengalahkan dia. Iman kita harus mengalahkan imannya. Pokoknya dia harus ngaku bahwa dia sudah mati. Kalau dia nggak mau ngaku juga bahwa dia sudah mati, paling tidak, dia harus menyatakan bahwa kita berdua sudah mati.

Setelah mereka mendapatkan Waska, akhirnya mereka terpengaruh juga oleh Waska dengan bukti-bukti kalu ternyata mereka bertiga memang belum juga mati. Pada mulanya Borok memang masih ragu dengan hal itu, sehingga Waska ditiju olehnya sampai keluar darah di mulutnya. Melihat hal tersebut, Ranggong mencoba untuk menghalau Borok yang sedang emosi. Namun tinjuan sudah mendarat di muka Waska. Dengan sangat menyesal Ranggong meminta maaf kepada Waska atas kelakuan Borok. Waska tidak marah, malah tersenyum dan tertawa. Dia menganggap dirinya pemimpin yang berhasil karena sudah bias menjadikan anak buahnya menjadi berani dan tidak mempunyai rasa takut dalam menghadapi suatu hal. Hal tersebut dapat dilihat dari dialog sebagai berikut :


BOROK
Jangan paksa saya main tangan, Waska. Ketika hidup saya memang tangan kanan kamu, asisten kamu. Tapi sekarang status sedikit banyak berubah pada kita.


RANGGONG
Tolong waska, jangan mendorong Borok, pembantumu yang setia dan saya yang selalu loyal ini terdorong untuk menghajar kamu.

MAKIN HEBAT WASKA KETAWA. TAK SABAR DAN TAK DAPAT MENAHAN DIRI, MAKA BOROK LANGSUNG MENINJU WASKA SAMPAI LELAKI TUA ITU TERPENTAL AGAK JAUH. NAMUN, WASKA TIDAK JATUH. ADA DARAH DI MULUTNYA TAPI DIA TETAP KUKUH BERDIRI. BAHKAN ROKOKNYA MASIH DI TANGANNYA. DENGAN TENANG DAN TERSENYUM WASKA MENGHAPUS DARAH ITU. SEMENTARA RANGGONG MENAHAN BOROK

RANGGONG
Tahan diri, Borok! Tahan diri! Atau kamu akan berhadapan dengan saya sendiri!

BOROK
Cara becanda dia kelewatan.

RANGGONG
Jangan lupa, bagaimana pun kita berdua tidak akan mampu berbuat banyak tanpa dia.

WASKA
Untuk pertama kali saya dipukul anak buah sendiri. pahit-pahit-manis.

RANGGONG
Maafkan Borok Waska

WASKA
Tentu saja saya harus memaafkan kalian, kalau tidak, pastilah saya pemimpin kampungan yang bodoh. Apa kata saya tadi? Pahit-pahit-manis, bukan? Ya, menerima tamaparan dari anak sendiri itu pahit-pahit-manis. Pahit karena sakit tapi sekaligus manis karena bahagia menyaksikan keberanian anaknya yang sedang tumbuh menjadi dirinya.

TIBA-TIBA BOROK LARI MENGHAMBUR DAN MENDEKAP KAKI WASKA, SEMENTARA RANGGONG IKUT MENGEJARNYA KARENA KUATIR

Karena dirasa usahanya sia-sia dalam mencari kematian di luar angkasa, maka mereka bertiga sepakat kembali ke bumi untuk mencari orang yang pernah memberikan jamu dadar bayi, yaitu Mbah Albert Tambayong dan Mbah putri istrinya. Mereka berharap setelah menemukan Mbah Albert dan istrinya, mereka akan diberi jamu penangkal dari jamu yang awal. Hal itu dapat dilihat dalam dialog sebagai berikut :

RANGGONG
Satu-satunya harapan ada di bumi. Kita sebaiknya kembali ke sana!

BOROK
Buat apa? Di sana kita akan semakin tersiksa oleh kekosongan ini!

RANGGONG
Kita cari monyet tua itu. Albert Tambayong, petapa tua itu. wiku. Wiku. Empu yang arif itu. dari dia dan istrinya kita mendapatkan formula obat penangkal ajal. Maka bukan mustahil kita bisa mendapatkan dari ia formula lain yang mampu membunuh kita.

WASKA
Ya, sejak tadi saya juga sedang berpikir tentang petapa tua dan istrinya itu. saya curiga ini semua ulah mereka.

BOROK
Modar! Kemana kita akan mencari mereka?

RANGGONG
Seperti dulu kita temui mereka. Di salah satu desa di puncak Himalaya

BOROK
Modar!

WASKA
Kita kembali ke bumi!

Setelah sampai di bumi mereka tidak langsung bertemu dengan Mbah Albert dan istrinya, tetapi mereka melihat keanehan yang terjadi di bumi selama mereka tinggal ke luar angkasa. Semua yang ada di bumi menjadi hancur rata dengan tanah seperti telah terjadi kiamat. Hal itu tergambar pada dialog sebai berikut :

BOROK
Modar!

RANGGONG
New York hancur seperti juga London dan Paris. Moskow dan new Delhi sama sekali tidak ada bekasnya.
BOROK
Modar! Mayat di mana-mana!

RANGGONG
Kuburan di mana-mana. Tanpa tanda.

BOROK
Jangan-jangan kiamat sudah berlangsung tanpa kita tahu. Entah sedang dimana kedudukan pesawat kita ketika semua kehancuran bumi itu terjadi.

Setelah melihat situasi itu, mereka memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu kedatangan Mbah Albert yang diduga berada tidak jauh dari situ.
Setelah mereka bertemu dengan Mbah Albert, mereka malah tertawa bercanda bersama-sama dan hamper lupa dengan tujuan awal mereka. Namun setelah sadar dengan tujuannya mereka mulai cekcok dengan Mbah Albert unutk meminta ramuan penangkal dari jamu yang pertama dulu. Ketika terjadi pecekcokan Borok tiba-tiba pengin kencing, lalu lari begitu saja meninggalkan Waska, Mbah Albert dan Ranggong untuk pergi kecing. Namun diluar dugaan ternyata alat kelamin Borok tidak ada entah kemana. Dia meneram kesakitan selama satu jam Karena tidak bisa kencing. Hal itu dapat dilihat dalam dialog sebagai berikut :

WIKU
He, siapa kalian?

NINI
Ya, siapa kalian?

BOROK
Modar! Kalian sendiri siapa?

RANGGONG
Ya, kalian siapa?

OS WASKA (meludah)
Cuah!

NAMPAK KECAPEKAN KETIKA WASKA MUNCUL. NAPASNYA TURUN NAIK

WASKA
Cuah! Lebih dari belut. Selalu luput. Persis kebenaran. Dan ketika malam turun gelap segera menyembunyikan mahluk aneh yang penuh rahasia itu. cuah!

RANGGONG DAN BOROK MENDENGARKAN, SEMENTARA WIKU MENGAMATI CURIGA. ADAPUN NINI KELIHATAN CEMAS SEKALI

WASKA
Kadang ia lari dengan lincahnya seperti seekor kijang. Dan saya berusaha terus menerus mengejarnya seperti laksamana. Dan sebelum gaib ia seperti menjelma kencana yang bercahaya. Lalu turun malam menutup pandangan. Cuah!

WIKU
Hati-hati Ni, dia lelaki yang kelebihan sperma. (semua ketawa)

WIKU
Oya. Kalau begitu monyet-monyet ini pasti

BOROK
Borok

WIKU
Dan
RANGGONG
Ranggong

BOROK
Modar!

RANGGONG
Harapan!

BOROK
Terimalah sungkem saya mbah

RANGGONG
Saya juga, eyang.

WIKU
Ya, saya terima. Perhitungan yang lain belakangan. Dengan Waska saya juga ada perhitungan. Tapi sebelum berantem, sebaiknya kita ramah tamah dulu. Bagaimana pun kita masih manusia. Kalian masih manusia, kan?

BOROK
Modar!

RANGGONG
Masih, kek.

WIKU
Syukur kalian masih merasa. Mudah-mudahan bukan ujud kalian saja yang manusia. Jangan-jangan kalian siluman seperti umumnya orang.

RANGGONG
Tampang kami memang tampang petinju, mbah.

BOROK
Tapi jiwa kami ustadz.

RANGGONG
Banyak yang sebaliknya, mbah. (ketawa mereka)

NINI
Ketawanya jangan kepanjangan, nanti bisa kejang. Kalau rahang yang kejang masih tidak apa, tapi kalau mental yang kejang bisa fatal. (ketawa lagi mereka)

BOROK (ketawa)
Sampai pengin kencing.

NGELOYOR PERGI BOROK SEMENTARA YANG LAIN-LAIN SEMAKIN RAMAI KETAWA

WIKU
Kalau Waska selalu kejang, tapi anunya. Makanya hidupnya selalu belepotan! (ketawa)

WASKA
Kalau Wiku semuanya kejang kecuali otaknya. Jadinya kayak robot (ketawa)

WIKU
Kalau Waska ketawa ada maunya (ketawa)

WASKA
Kalau Wiku ketawa sebenarnya sedang sedih. (ketawa)

SEJAK ITU SEMUA KETAWA TAK HABIS-HABIS

RANGGONG
Aduh. Saya juga pengin kencing.

BOROK
Modar! Modar!

MUNCUL BOROK DALAM KEADAAN PUCAT PASI DAN SANGAT KEBINGUNGAN SAMBIL MEMEGANG BAGIAN KEMALUANNYA

BOROK
Jangan diskusi dulu. Ini mendesak.

NAPASNYA TURUN NAIK. DAN IA TIDAK BISA LANCARA BICARA KARENA ADA SESUATU YANG BERAT INGIN DISAMPAIKAN

NINI
Kenapa? Kencing kok sampai satu jam!?

BOROK
Ini lebih gawat dari kiamat. Tapi….

BOROK
Aduh, saya masih pengin kencing.

WASKA
Apa susahnya kencing?

BOROK
Sudah satu jam saya mencoba kencing, tapi tidak bisa. Aduh. Habis tenaga saya. Sakitnya bukan main.

WASKA
Cuah! Apa perlu orang lain membuka celana kamu? Bikin malu!

BOROK
Ya, saya malu. Soalnya kosmos kecil saya hilang. Maksud saya titit saya hilang.

SEMUA TERNGANGA

NINI
Ini pasti karena ada yang salah ketika minum jamu dulu

Maka terjadilah suatu perdebatan yang antara mereka. Dan pada akhirnya mereka menyadari bahwasanya mereka tidak akan mati dan tidak akan pernah mati. Hal itu ternyata juga dialami oleh Mbah Albert dan Isrtinya –mbah putri atau Nini- karena sebelum Waska, Ranggong, dan Borok meminum jamu dadar bayi, ternyata Mbah albert dan istrinya sudah meminum dulu jamu tersebut. Mereka semua hidup dalam kesengsaraan yang tak pernah akan mati. Hal itu dapat dilihat pada dialog berikut :

WIKU
Kamu tidak sendirian

WASKA
Memang bukan saya saja. juga Ranggong dan Borok. Bertiga.

WIKU
Bukan bertiga. Berlima.

WASKA
Berlima?

WIKU
Saya dan Nini juga punya derita yang sama.

TERNGANGA WASKA, BOROK JUGA. NINI KELIHATAN TETAP TEGAR

WIKU
Jauh sebelum kalian minum jamu itu, lebih dulu Nini sendiri menenggaknya sebagai percobaan pertama atas manusia. Saya juga kemudian menenggaknya, karena saya tak hendak berpisah dari Nini. Mungkin ada perhitungan yang keliru. Atau mungkin juga memang tidak akan terhitung. Maka jadilah kami seperti yang kalian alami sekarang.

WASKA
Lalu apa artinya ini?

CEMASNYA BUKAN MAIN WASKA

BOROK (lemes)
Modar!

WIKU
Kita hidup dan hidup

WASKA
Sampai kapan?

WIKU
Sampai mati.
BOROK
Indah sekali.

WASKA
Kapan itu?

WIKU
Tetap seperti dulu. Kita tidak tahu.

BOROK
Oh, Ranggong….