Jumat, 15 April 2011

EVALUASI PENILAIAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar dapat berperan dalam pembangunan bangsa dan negara. Sejalan dengan perkembangan tersebut pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional dalam pengangkatan mutu pendidikan pada tanggal 2 Mei 2008.
Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun tidak semua sumber daya manusia yang berkualitas mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar.untuk itu pembelajaran bahasa indonesia sangat di perlukan, karena dengan belajar bahasa indonesia kita bisa berkomunikasih dengan baik, dan dapat menginformasikan serta dapat mendokumentasikan segala permasalahan yang ada secara runtut dan terpadu. Melalui pembelajaran bahasa indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan pesat.
Suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa mendapatkan pembelajaran bahasa dengan baik dan siswa memiliki kegemaran dan terbiasa berbahasa dalam berbagai keperluan hidup sehari-hari sehingga dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan.
Oleh karena pembelajaran bahasa indonesia mempunyai peran penting. Itulah sebabnya penulis sebagai mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia melaksanakan penelitian di MAN 7 JOMBANG dengan sebaik - baiknya. Namun hasil dari penelitian itu kurang memuaskan.
Berdasarkan dari hasil tugas ulangan harian siswa Kelas XI/2 MAN 7 Jombang pada semester I (ganjil), peneliti mendapatkan data bahwa dari 45 siswa yang mengikuti tes, hanya 14 siswa yang betul - betul mampu mengerjakan tes ulangan harian dengan baik dan hasil yang diatas rata-rata. Sedangkan yang lainnya kurang mampu mengerjakan dengan baik dan benar.
Melalui berdiskusi, peneliti berasumsi bahwa rendahnya hasil ulangan harian semacam itu membuat siswa kurang memiliki motivasi belajar sehingga berpengaruh rendahnya hasil ulangan harian siswa. Siswa beralasan bahwa pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membuat jadi pusing, karena membutuhkan perhatian dan pemikiran yang serius. Karna banyak sekali soal bahasa yang mengecoh Jika hal ini dibiarkan terus bagaimana kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.
Atas dasar kenyataan di atas penulis terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas tentang tes bahasa Indonesia kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG.

1.2 Identifikasi Masalah
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam maupun dari luar KBM. Faktor dalam yang meliputi cara mengajar guru, antusias siswa, kecerdasan, strategi pembelajaran, motivasi dan sebagainya. Sedang faktor luar yang meliputi sarana prasarana, keluarga, masyarakat, motivasi pelaksanaan pembelajaran. Penulis lebih menitikberatkan pada bagaimana kemampuan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu agar pembelajaran bahasa indonesia dapat aktif, efektif, kreatif; menarik dan menyenangkan sehingga motivasi belajar dan serta maksimal maka peneliti mempunyai strategi dengan melakukan tes bahasa pada siswa kelas XI/IPS 1 MAN 7 JOMBANG.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG
2. Bagaimana meningkatan daya ingat siswa terhadap pelajaran yang telah di berikan guru sebelumnya

1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG
2. Mengetahui peningkatkan daya ingat siwa kelas XI/IPS 1 di MAN 7 JOMBANG

1.5 Manfaat
Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
Siswa :
• Memberikan sajian yang mendidik, sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan tes
• Meningkatkan daya ingat siswa terhadap pelajaran yang telah di peroleh sebelumnya
Guru :
• Menemukan alternatif metode yang lebih efektif dan efisien
• Menyelesaikan permasalahan yang sering dikeluhkan
• Adanya variasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi
Sekolah
• Memberi masukan bagi sekolah untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan pendidikan. Menggali kreativitas guru sehingga mutu dan kinerja guru dapat ditingkatkan.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hambatan Dan Kendala
Sering kali kita mendengar kata penelitian, yang erupakan teremahan dari bahasa Inggris: research, yang berarti kegiatan pencaharian atau eksplorasi yang menjadi bidang kajian. Adapun yang di maksud dengan penelitian tindakan kelas ( PTK ) atau clssroom action reserch, yaitu satu action research yang di lakukan di kelas.
Dari segi semantik (arti kata) action research diterjemahkan menjadi penelitian tindakan. Carr dan Kemmis (McNiff, J, 1991, p.2) mendefinisikan action research sebagai berikut :
Action research is a form of self – reflective enquiry undertaken by participant ( teachers, student, or principals, or example) n social ( including education)situation in order to improve the rationality and justici of (a) their own social or educational practices,(b) their understanding of these practices, and the situation ( and instituations) in which the practices are carrid out.
Bedasrkan definisi diatas terdapat beberapa ide pokok antara lain :
1. Penelitian tindakan kelas merupakan satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam
3. Penelitian Tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
4. Tujuan Penelitian Tindakan adalah untuk memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek ke praktek, pemahaman dari praktek tersebut serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilaksanakan.
Dari keempat ide pokok diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas mrupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbgai aspek. Berdsarkan pengertian tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri,dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian tes bahasa di sekolah MAN 7 JOMBANG :
1. Proses untuk memperoleh izin dari pihak sekolah MAN 7 JOMBANG sangat sulit karena harus sesuai dengan prosedur yang ada
2. Saat pelaksanaan penelitian waktunya juga terhambat dikarenakan adanya renovasi gedung sekolah MAN 7 JOMBANG sehingga mengharuskan siswa MAN 7 pindah ke sekolah Mts AL-ASYARIYAH dan menyebabkan perubahan jadwal pelajaran yang seharusnya dilaksanakan dipagi hari menjadi sore hari dan itu sangat dan itu sangat bertepatan dengan jadwal kuliah kami.
3. Kondisi ruang kelas yang rata- rata kurang kondusif yang disebabkan banyaknya siswa pada ruangan tersebut yang melebihi jumlah ideal suatu kelas ( lebih dari 20 orang ).

2.2 Penilaian Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI/IPS 1 MAN 7JOMBANG
A. Daftar nilai rata-rata peserta tes kelas xi/ips 1

No Nama Nilai
1 Ahmad Baidhowi 46
2 Aziz Miftahudin 52
3 M. Auliya’ 44
4 Ririn Suliswati 19
5 Hendro Pujarwanto 38
6 Siti Magfiroh 44
7 Iin Sholihudin 40
8 Tika Ayu Fatmala 28
9 Muhammad Sofyan 65
10 Ari Hermawan 30
11 Abdul Hakim 64
12 Abdul Adib 32
13 Andik Setiyawan 56
14 Lukmanul Hakim 54
15 Anang Muhtashomi 44
16 A’an Kholifatur R 20
17 Aina Noviana 20
18 Sri Puji Astutik 36
19 Puji Rahayu 32
20 Binti Sholihah 29
21 Ummi Masluhah 12
22 Yeni Komariyah 50
23 Siti Nur Azizah 36
24 Nur Ika Yuliani F 12
25 Ani Fatmala 49
26 Kohar komarudin 48
27 M. Ikhsan 53
28 Muhammad Maulana M. 42
29 Jefri Hartono 72
30 Sulistyowati 48
31 Khusnul Khotimah 36
32 Ina Muntasiah 40
33 Ika Nur Farida 66
34 Indana Layulfa 16
35 Fitri Rahmawati 68
36 Intan Maharani 53
37 Lailatul Fadhilah 40
38 Lailatul Fikriyah 36
39 Vina Nurul Amelia 62
40 Widya Wulandari 59
41 Weni Amelia 40
42 Yuyun Arifah 20
43 Shodikin 68
44 Feri Fadhlan 26
45 Teguh Santoso 29
Jumlah 1874
Rata-rata 41.64

B. Nilai Tengah ( Median ) = 40
C. Nilai Yang Sering Muncul ( Mode )
Mode adalah skor pada suatu distribusi skor seperti terlihat pada suatu daftar skor hasil tes yang memiliki frekuensi skor-skor lain yang berdekatan.
Tabel skor siswa kelas XI/IPS 1 MAN 7 Jombang


Berdasarkan tabel di atas dapat di jelaskan bahwa nilai terendah yang di peroleh adalah 12 dan nilai tertinggi adalah 72, sedangkan nilai yang sering muncul di peroleh siswa adalah 36.




D. Rentangan Skor
R = H - L
= 72 – 12
= 60
E. Perhitungan simpangan baku dan varian
Peserta Tes Skor x Skor Rata-rata x Selisih ( x – x ) Selisih Kuadrat (x – x)2
1 12 34.15 -22.15 490.6225
2 12 34.15 -22.15 490.6225
3 16 34.15 -18.15 329.4225
4 19 34.15 -15.15 229.5225
5 20 34.15 -14.15 200.2225
6 20 34.15 -14.15 200.2225
7 20 34.15 -14.15 200.2225
8 26 34.15 -8.15 66.4225
9 28 34.15 -6.15 37.8225
10 29 34.15 -5.15 26.5225
11 29 34.15 -5.15 26.5225
12 30 34.15 -4.15 17.2225
13 32 34.15 -2.15 4.6225
14 32 34.15 -2.15 4.6225
15 36 34.15 1.85 3.4225
16 36 34.15 1.85 3.4225
17 36 34.15 1.85 3.4225
18 36 34.15 1.85 3.4225
19 38 34.15 3.85 14.8225
20 40 34.15 5.85 34.2225
21 40 34.15 5.85 34.2225
22 40 34.15 5.85 34.2225
23 40 34.15 5.85 34.2225
24 42 34.15 7.85 61.6225
25 44 34.15 9.85 97.0225
26 44 34.15 9.85 97.0225
27 44 34.15 9.85 97.0225
28 46 34.15 11.85 140.4225
29 48 34.15 13.85 191.8225
30 48 34.15 13.85 191.8225
31 49 34.15 14.85 220.5225
32 50 34.15 15.85 251.2225
33 52 34.15 17.85 318.6225
34 53 34.15 18.85 355.3225
35 53 34.15 18.85 355.3225
36 54 34.15 19.85 394.0225
37 56 34.15 21.85 477.4225
38 59 34.15 24.85 617.5225
39 62 34.15 27.85 775.6225
40 64 34.15 29.85 891.0225
41 65 34.15 30.85 951.7225
42 66 34.15 31.85 1014.423
43 68 34.15 33.85 1145.823
44 68 34.15 33.85 1145.823
45 72 34.15 37.85 1432.623

∑ 13713.81
N 45
S2 13713.81 : 45 = 304.75
S √304.75 = 17.45



F. Analisis Butir Tes
Analisis butir tes perlu pula dilakukan terhadap unjuk kerja masing-masing butir tesnya. Analisis terhadap unjuk kerja butir tes ini meliputi ( 1 ) tingkat kesulitan ( 2 ) daya pembeda. Khusus bagi tes pilihan ganda perlu pula di lakukan ( 3 ) analisis pengecoh ( ditraktor analis ) yang acuan pada penerapannya lebih terkait dengan peggunan tes obektif.

1. Analisis Butir Tes : Penghitungan Tingkat Kesulitan Dan Daya Pembeda

No. Butir Tes H M L H + M + L P H - L D
1 6 5 24 35 0.78 -18 -0.94736842
2 5 6 11 22 0.49 -6 -0.31578947
3 2 4 11 17 0.38 -9 -0.47368421
4 4 7 19 30 0.67 -15 -0.78947368
5 1 5 20 26 0.58 -19 -1
6 7 7 4 18 0.4 3 0.157894737
7 0 3 1 4 0.089 -1 -0.05263158
8 1 5 7 13 0.29 -6 -0.31578947
9 0 0 4 4 0.09 -4 -0.21052632
10 3 2 7 12 0.27 -4 -0.21052632
11 7 7 20 34 0.76 -13 -0.68421053
12 4 7 8 19 0.42 -4 -0.21052632
13 1 4 0 5 0.11 1 0.052631579
14 2 6 8 16 0.36 -6 -0.31578947
15 3 5 8 16 0.36 -5 -0.26315789
16 7 5 22 34 0.76 -15 -0.78947368
17 7 6 11 24 0.53 -4 -0.21052632
18 7 6 13 26 0.58 -6 -0.31578947
19 2 3 2 7 0.16 0 0
20 2 1 7 10 0.22 -5 -0.26315789

2. Analisis Pengecoh
pengecoh di kategorikan sebagai tidak bermanfaat apabila pada kenyataannya tidak mengecoh peserta tes secara semestinya. Bagaimana pada kenyataannya masing-masing alternatif jawaban pada tes piihan ganda itu telah melakukan fungsinya, khususnya pengecoh, dapat di telaah dengan melakukan analisis pengecoh.
No. Butir Tes Pilihan Jawaban H M L H+M+L P H-L D Pengecoh
1 A 0 0 3 3 0.78 -3 -0.94736842 +
B* 6 5 24 35 -18 *
C 1 0 2 3 -1 +
D 0 1 0 1 0 +
E 0 1 1 2 -1 +
2 A 2 0 5 7 0.49 -3 -0.31578947 +
B* 5 6 11 22 -6 *
C 0 0 1 1 -1 +
D 0 1 7 8 -7 +
E 0 0 7 7 -7 +
3 A* 2 4 11 17 0.38 -9 -0.47368421 *
B 1 2 5 8 -4 +
C 2 0 8 10 -6 +
D 0 1 4 5 -4 +
E 0 0 3 3 -3 +
4 A 2 0 3 5 0.67 -1 -0.78947368 +
B* 4 7 19 30 -15 *
C 0 0 0 0 0 -
D 0 0 4 4 -4 +
E 1 0 5 6 -4 +
5 A* 1 5 20 26 0.58 -19 -1 *
B 3 0 3 6 0 +
C 2 2 5 9 -3 +
D 1 0 3 4 -2 +
E 0 0 0 0 0 -
6 A 0 0 12 12 0.4 -12 0.15789473 +
B 0 0 5 5 -5 +
C 0 0 5 5 -5 +
D 0 0 6 6 -6 +
E* 7 7 4 18 3 *
7 A 3 2 12 17 0.08 -9 -0.05263158 +
B 2 1 7 10 -5 +
C 2 1 11 14 -9 +
D 0 0 0 0 0 -
E* 0 3 1 4 -1 *
8 A 5 0 15 20 0.29 -10 -0.31578947 +
B 0 0 1 1 -1 +
C 1 1 3 5 -2 +
D* 1 5 7 13 -6 *
E 0 1 5 6 -5 +
9 A 5 4 16 25 0.09 -11 -0.21052632 +
B* 0 0 4 4 -4 *
C 1 2 7 10 -6 +
D 1 1 3 5 -2 +
E 0 0 1 1 -1 +
10 A 0 1 5 6 0.27 -5 -0.21052632 +
B 1 2 9 12 -8 +
C* 3 2 7 12 -4 *
D 2 2 6 10 -4 +
E 1 0 4 5 -3 +
11 A 0 0 2 2 0.76 -2 -0.68421053 +
B 0 0 3 3 -3 +
C* 7 7 20 34 -13 *
D 0 0 4 4 -4 +
E 0 0 2 2 -2 +
12 A 2 0 5 7 0.42 -3 -0.21052632 +
B 0 0 2 2 -2 +
C 1 0 13 14 -12 +
D* 4 7 8 19 -4 *
E 0 0 3 3 -3 +
13 A 4 2 20 26 0.11 -46 0.05263158 +
B 0 0 1 1 -1 +
C* 1 4 0 5 1 *
D 1 1 7 9 -6 +
E 1 0 3 4 -2 +
14 A 0 0 4 4 0.36 -4 -0.31578947 +
B 1 0 9 10 -8 +
C 3 1 8 11 -5 +
D* 2 6 8 16 -6 *
E 1 0 2 3 -1 +
15 A* 3 5 8 16 0.36 -5 -0.26315789 *
B 0 0 9 9 -9 +
C 2 2 3 7 -1 +
D 1 0 8 9 -7 +
E 1 0 3 4 -2 +
16 A 0 0 1 1 0.76 -1 -0.78947368 +
B 0 1 6 7 -5 +
C* 7 5 22 34 -15 *
D 0 0 0 0 0 -
E 0 1 2 3 -2 +
17 A 0 0 15 15 0.53 -15 -0.21052632 +
B* 7 6 11 24 -4 *
C 0 0 1 1 -1 +
D 0 0 0 0 0 -
E 0 1 4 5 -4 +
18 A 0 0 8 8 0.58 -8 -0.31578947 +
B* 7 6 13 26 -8 *
C 0 0 5 5 -5 +
D 0 1 5 6 -5 +
E 0 0 0 0 0 -
19 A 3 2 19 24 0.16 -16 0 +
B 1 1 8 10 -7 +
C* 2 3 2 7 0 *
D 1 0 1 2 0 +
E 0 1 1 2 -1 +
20 A* 2 1 7 10 0.22 -5 -0.26315789 *
B 3 5 21 29 -18 +
C 1 1 2 4 -1 +
D 0 0 0 0 0 -
E 1 0 1 2 0 +

Catatan :
( * ) : jawaban kunci
( + ) : pengecoh berfungsi semestinya
( - ) : pengecoh bermasalah, tidak berfungsi semestinya




G. Analisis Tes Secara Keseluruan
Dalam penelitian tes bahasa yang di lakukan di MAN 7 Jombang bahwa analisis tes secara keseluruhan yang di gunakan adalah analisis validitas tes. Karena validitas tes salah satu cara yang paling sesuai berdasarkan data yang dapat disediakan untuk menyajikan interpretasi terhadap kesesuaian skor hasil tes dengan kemampuan yang diukur dengan tes tersebut. Pembuktian terhadap aspek-aspek validitas yang lain dapat dilakukan, bila mungkin untuk melengkapi, untuk memprkuat, dan lebih meyakinkan pembuktian terhadap kesesuaian hasil suatu tes dengan sasaran pokoknya. Pembuktian validitas tes diakhiri dengan angka atau deskripsi tentang validitas yang dihasilkan melalui rangkaian pembuktian yang telah disajikan. Hal itu dimaksudkan agar panggunaan hasilnya dapat dilakukan secara proporsional dan bertanggung jawab, terutama dalam kaitannya dengan keputusan dalam kebijakan yang ditentukan berdasarkan hasil tesnya.











BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:
 Siswa dalam memperoleh hasil belajar sangat kurang itu dikarenakan siswa belum memahami dan belum mengerti tentang materi pelajaran yang sebelumnya sudah diberikan oleh guru.
 Kinerja belajar siswa belum meningkat karena mereka menganggap bahwa pelajaran bahasa indonesia itu sulit dan membosankan.
 Siswa terkesan egois untuk dapat menyatu dengan siswa lain sehingga mereka tidak terbiasa dengan mendiskusikan materi-materi pelajaran bahasa indonesia yang sudah ia dapatkan.
 Penelitian tindakan kelas yang dilakukan bertujuan untuk memprbaiki pembelajaran yang dilaksanakan guru agar prestasi belajar siswa lebih meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar